Jambi (ANTARA) - Mahasiswa Internasional Universitas Jambi Sithu Moe dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP menjadi salah satu dari tiga mahasiswa perwakilan asal Indonesia yang mengikuti kegiatan magang di Taiwan melalui program ‘Taiwan Experience Education Program (TEEP)’ yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Taiwan selama 1 semester sejak November 2023.
TEEP merupakan program untuk mendorong partisipasi yang lebih besar dari mahasiswa internasional dalam proyek magang profesional jangka pendek yang diselenggarakan oleh universitas dan perguruan tinggi di Taiwan.
TEEP memungkinkan mahasiswa internasional untuk mendapatkan pengalaman pendidikan yang komprehensif di Taiwan, serta melengkapi mereka dengan keterampilan yang relevan dengan pasar kerja Asia.
TEEP menawarkan program di bidang yang sedang berkembang seperti Teknologi Komunikasi Informasi (TIK), Internet of Things (IoT), Teknologi Blockchain, Semikonduktor, Komunikasi Nirkabel 5G, Manufaktur Tingkat Lanjut, Manufaktur Cerdas, Robotika, Energi Hijau, Biosensor, Manajemen Logistik, Biologi Molekuler dan Perawatan Kesehatan Cerdas, dan Pengajaran Instruksi Bahasa Inggris-Medium (EMI).
“Sangat beruntung saya mendapat kesempatan untuk belajar di Universitas Jambi sebagai mahasiswa internasional. Kesempatan besar ini lebih diberkati dengan kesempatan lain ketika saya bisa bergabung dengan magang ini di Taiwan. Apa yang telah saya pelajari di Unja selama dua setengah tahun terakhir sekarang sedang dipraktekkan di tempat kerja,” kata Sithu.
Ia mengatakan kursus yang dirinya ambil di Unja seperti Teaching English to Speakers of Other Languages TESOL, manajemen kelas, Technology-enhanced Language Learning TELL, dan English for Works, dan pengetahuan lain yang diperoleh dari kelas-kelas dapat diterapkan ketika menjalani magang di Taiwan.
Sithu mengatakan apa yang dipelajari di Taiwan juga memperluas cakrawala pengetahuannya. Teknologi yang digunakan di universitas dan lembaga akademik dirasa benar-benar maju dan bisa menjadi inspirasi untuk memanfaatkan teknologi semacam itu di yang ada di Indonesia, khususnya UNJA.
“Apa yang lebih saya inspirasikan adalah mahasiswa dan sarjana di sini tidak hanya cenderung membeli teknologi dari penyedia layanan tetapi juga mereka mencoba mempelajari bagaimana teknologi tersebut bekerja dan bagaimana mereka dapat menghasilkan teknologi mereka sendiri. Inilah yang membuat Taiwan maju dan salah satu negara Asia teratas di bidang Teknologi,” kata Sithu.
Selain belajar tentang teknologi pendidikan, Sithu ditugaskan untuk mengajar Bahasa Inggris kepada beberapa siswa Sekolah Dasar (SD). Sithu menjelaskan bahwa apa yang telah ia pelajari dari dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Unja menjadi bekal berharga selama ia melakukan magang di Taiwan.
Sithu selalu berterima kasih atas pengajaran dan dukungan dosen-dosennya. Sithu mengaku sering berkomunikasi dengan dosen-dosennya di Unja untuk meminta saran tentang mengajar dan mengelola pengalaman kelas.
“Pengalaman ini telah membimbing saya untuk melampaui pembelajaran tradisional. Saya berharap pengalaman yang saya dapatkan saat ini selaras dengan tujuan Kebijakan MBKM yang diperkenalkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Penelitian, dan Teknologi Indonesia. Saya berencana untuk berkontribusi lebih banyak ketika saya kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan magang ini,” katanya.
Mahasiswa Unja magang di Taiwan
Rabu, 24 Januari 2024 11:29 WIB