Pemkot Jambi ajak siswa SMP dan SMA bijak bermedia sosial

Jambi (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi mengedukasi siswa SMP dan SMA di daerah itu untuk bijak menggunakan media sosial, termasuk dalam berpendapat.

Penjabat Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih di Jambi, Kamis, mengatakan sosialisasi ini bertujuan agar para pelajar tidak menyalahgunakan media sosial dan internet.

Sri mengatakan perlu ditingkatkan wawasan kepada para siswa agar mampu menyaring informasi dari media sosial dan tidak mudah terprovokasi.



Sosialisasi ini diharapkan membentuk generasi yang siap menyambut Indonesia emas di masa yang akan datang dengan tetap menggunakan alat digitalisasi untuk mendukung kegiatan positif dan bijak.

"Kita memasuki era digitalisasi yang semuanya dilakukan dengan gawai, untuk generasi muda Kota Jambi ini saya pikir harus dilakukan langsung pembinaannya, dan hadir langsung dari Kementerian PPPA dan Pemprov Jambi, Polda Jambi," kata dia.

Peningkatan wawasan ini selanjutnya menjadi upaya Pemkot Jambi menciptakan pelajar yang cerdas menggunakan media sosial dengan tidak mudah mengikuti mode yang tidak baik dan tidak menyebarkan berita bohong.

Sosialisasi ini juga mengenalkan kepada siswa bahwa segala yang dilakukan melalui media sosial dapat menimbulkan masalah hukum.

Sri berharap selain upaya pemerintah untuk menciptakan generasi cerdas di tengah gempuran digitalisasi, juga perlu dukungan orang tua.

"Kepada orang tua supaya mendampingi anak-anaknya agar bijak dalam menggunakan gawai," kata Sri.



Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI Nahar mengatakan Kementerian PPPA terus berkoordinasi dengan Pemkot Jambi terkait kebijakan perlindungan anak.

Dalam upaya ini, dia memastikan bahwa anak-anak tidak menjadi korban dari kesalahan dalam bermedia sosial. Sosialisasi ini juga membantu anak-anak dalam memahami penggunaan media sosial yang benar. Meski memiliki beragam manfaat, tapi penggunaan media sosial pada anak perlu diperhatikan.

Dia menyebutkan bahwa pengawasan penggunaan media sosial pada anak menjadi tanggung jawab bersama, melibatkan orang tua, guru dan tenaga pendidik untuk memberikan contoh dan pengawasan.