Jambi (ANTARA) - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha Saifuddin Jambi Prof Asad Isma memberikan bantuan pendidikan bagi mahasiswa penyandang disabilitas di kampus tersebut untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2.
Bantuan pendidikan itu diberikan kepada Dimas Dwi Putra, mahasiswa program studi sejarah pendidikan Islam yang baru dinyatakan lulus sidang skripsi beberapa waktu lalu.
"Dimas harus kuliah, nanti biayanya dari kami di UIN STS Jambi. Pokoknya jangan putus semangatnya, tapi Dimas harus berjanji kepada saya, selesai kuliah S2-nya di semester empat. Untuk cita-cita Dimas menjadi dosen, kami lihat nanti skema sesudah ini. Yang jelas untuk sekarang, Dimas harus fokus terus belajar, kejar cita-citanya,” kata Rektor UIN STS Jambi Prof Asad Isma di Jambi, Selasa.
Bantuan pendidikan itu diberikan setelah rektor mendengarkan rencana Dimas melanjutkan pendidikan ke jenjang S2.
Rektor UIN Jambi sempat menghubungi pihak Kementerian Agama untuk menjajaki peluang skema studi lanjut untuk lulusan difabel. Hanya saja, saat ini peluang skema program bantuan pendidikan lanjut untuk kelompok difabel dari pusat belum tersedia.
Prof Asad kemudian langsung mengambil keputusan untuk membantu biaya pendidikan studi lanjutan bagi Dimas.
"Nanti saya akan memastikan dari UIN yang memfasilitasi semuanya, termasuk skema pembiayaannya,” ujar dia pula.
Rektor mengungkapkan rasa bangganya kepada Dimas yang lulus dengan predikat cumlaude dengan IPK 3,90. Dia berharap Dimas bisa memotivasi mahasiswa lainnya untuk terus melanjutkan pendidikan. Dimas adalah mahasiswa difabel penyandang celebral palsy yang dinyatakan lulus pada semester tujuh.
Rektor juga berpesan kepada mahasiswa difabel lain untuk semangat mengejar mimpi.
Tim Pusat Kajian Disabilitas UIN STS Jambi terus memberikan pendampingan kepada seluruh mahasiswa difabel. Mulai dari memantau dan membantu berbagai keperluan mahasiswa difabel di UIN STS Jambi, salah satunya untuk Dimas selama belajar di Program Studi Sejarah Peradaban Islam.
Pusat Kajian Disabilitas UIN Jambi selalu melakukan monitoring dan evaluasi perkembangan mahasiswa, termasuk menghubungi dosen bila ada kendala.
UIN STS Jambi juga menyediakan program Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) khusus bagi mahasiswa difabel.
Pada saat pengerjaan skripsi, mahasiswa difabel juga mendapatkan motivasi dari Pusat Kajian Disabilitas kampus untuk menyelesaikan tugas akhirnya.
Sementara itu, Dimas mangucapkan terima kasih kepada Rektor UIN STS Jambi yang telah memberikan dukungan kepada dirinya. Dimas merasa senang dan terharu atas kepedulian UIN STS Jambi kepada dirinya.
Di hadapan rektor, dia berjanji akan menjalankan instruksi rektor untuk melanjutkan pendidikan.