Jambi (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan Provinsi Jambi berhasil menurunkan angka inflasi pada Februari 2024 sebesar 0,13 persen dibanding Januari 2024 sebesar 0,83 persen.
"Kalau pada bulan ke bulan, inflasi Provinsi Jambi di bawah angka nasional, yaitu 0,37 persen, dengan posisi ini, artinya upaya para perangkat kebijakan di Provinsi Jambi cukup berdampak dalam pengendalian inflasi," kata Kepala BPS Provinsi Jambi Agus Sudibyo di Jambi, Jumat.
BPS mencatat inflasi Provinsi Jambi pada Februari 2024 mencapai 0,13 persen terhadap Januari 2024 atau jika dibandingkan Februari 2024 terhadap Februari 2023 (yoy) mencapai 3,19 persen. Inflasi di Provinsi Jambi disumbang terbesar dari kelompok makanan, minuman dan tembakau.
Adapun komoditas pendorong inflasi secara tahunan di Provinsi Jambi meliputi beras, daging ayam ras, cabai merah, sigaret kretek mesin, tarif air PDAM, tomat, angkutan udara, bawang putih, kentang dan emas perhiasan.
Penyumbang inflasi pada Februari 2024 terhadap Januari 2024 yakni cabai merah, daging ayam ras, cabai rawit memberi andil terbesar. Dibandingkan Februari 2024 terhadap Februari 2023 atau tahun ke tahun beras masih menjadi komoditas yang memberi andil signifikan, berikutnya daging ayam ras dan cabai merah.
Dari ketiga wilayah yang diukur inflasinya yakni Kerinci, Bungo dan Kota Jambi bahwa tingkat inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Kerinci sebesar 3,51 persen (yoy) dan terendah di Muara Bungo mencapai 2,81 persen (yoy).
Agus mengatakan komoditas beras masih berpengaruh besar terhadap inflasi sehingga dia menekankan kepada seluruh pihak terkait, untuk melakukan pendekatan strategi pengendalian harga.
“Februari, kita tertolong Kerinci. Harga beras Kerinci bulan Februari turun karena terjadi pencampuran beras lokal dengan beras Bulog, makanya harga turun. Kemarin itu juga ada operasi pasar,” katanya.
BPS sebut Jambi berhasil turunkan inflasi
Jumat, 1 Maret 2024 22:54 WIB