Kepala BPS Provinsi Jambi Agus Sudibyo di Jambi, Selasa, mengatakan Provinsi Jambi mengalami inflasi tahun ke tahun pada September 2024 sebesar 1,95 persen (yoy).
"Cabai merah dibandingkan tahun lalu juga harganya cukup jauh. Andilnya untuk laju inflasi cukup tinggi 0,13," kata dia.
Agus menyebutkan bahwa cabai merah juga menjadi komoditas penahan laju inflasi secara bulanan pada September 2024.
Dibandingkan dengan Agustus 2024 serta beberapa bulan belakangan, harga cabai merah mengalami penurunan.
Hal ini karena pasokan cabai merah banyak mengingat beberapa wilayah penghasil sedang panen sehingga pasokan berlebih.
Agus mengatakan jika melihat tren angka inflasi sampai dengan September 2024 maka cenderung mendekati target inflasi Bank Indonesia 2,5 persen plus minus satu.
"Kita masih ada tiga bulan sisa semoga, pemangku kebijakan terkait bisa mengawal angka inflasi," kata Agus.
Secara bulanan, Jambi mengalami deflasi sebesar -0,17 persen pada September 2024 dibandingkan Agustus 2024. Cabai merah tercatat menahan laju inflasi bulanan sebesar -027 persen.
Selain cabai merah, beberapa komoditas penahan laju inflasi di Jambi secara year on year yaitu tomat, ikan tongkol, ikan serai, telepon seluler dan bensin.
Sedangkan secara bulan ke bulan, yaitu tomat, cabai rawit, kentang, bensin dan terong.
Agus menjelaskan Provinsi Jambi mengalami deflasi selama empat bulan berturut-turut. Bulan ini, Kota Jambi deflasi 0,01 persen, Bungo 0,41 persen dan Kerinci 0,63 persen.
Sedangkan secara year on year, Kabupaten Kerinci inflasi 2,81 persen, Bungo 2,29 persen dan Kota Jambi 1,65 persen.