Jambi (ANTARA) - Kota Jambi kembali meraih penghargaan Piala Adipura dari pemerintah pusat sebagai apresiasi atas komitmen pemerintah setempat dalam pengelolaan lingkungan berkelanjutan.
Penghargaan bergengsi di bidang lingkungan hidup itu diterima langsung oleh Pj Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih dari Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia Alue Dohong.
"Ini adalah penghargaan Adipura ketujuh untuk Kota Jambi. Saya berharap dengan mendapatkan Adipura ini bukan berarti prestasi Kota Jambi berakhir, tetapi ini adalah awal untuk kita lebih giat lagi menunjukkan bahwa Kota Jambi benar-benar menjadi kota yang nyaman, bersih, rapi,” kata Sri Purwaningsih dalam keterangan tertulis yang diterima di Jambi, Rabu.
Sri meminta jajarannya terus menunjukkan bahwa Kota Jambi layak meraih anugerah tersebut.
"Kita bisa tunjukkan nanti secara lingkungan semuanya mendukung bagaimana Kota Jambi ini benar-benar layak untuk mendapatkan penghargaan Adipura Kencana nantinya," kata Sri.
Capaian luar biasa ini tentunya tidak hanya dilakukan satu pihak saja. Kerja keras seluruh jajaran Pemkot Jambi yang dikomandoi DLH Kota Jambi mampu menjaga tradisi penghargaan bergengsi tersebut.
Anugerah Adipura ketujuh yang diraih Kota Jambi ini adalah wujud apresiasi dan pengakuan pemerintah pusat atas komitmen Kota Jambi dalam upaya pengelolaan sampah yang berkelanjutan, hijau dan berkonsepkan ramah lingkungan, ujarnya.
Ia menyebutkan Kota Jambi telah mengimplementasikan rencana aksi pemerintah untuk pencapaian "zero waste, zero emission" dari subsektor sampah. Aksi nyata itu tampak dari sistem pengelolaan sampah di Kota Jambi yang telah mengimplementasikan metode pengelolaan "controlled/sanitary landfill".
Kota Jambi juga saat ini telah memiliki TPA terbaru yang berlokasi di Talang Gulo dengan mengaplikasikan konsep "waste to energy" atau pemanfaatan sampah menjadi energi. TPA ini merupakan bantuan pemerintah Jerman melalui German Federal Government (KfW/Kreditanstalt für Wiederaufbau).
Selain itu, Pemkot Jambi memperoleh bantuan UNESCAP untuk pembangunan Integrated Resource Recovery Center (IRRC), bertempat di Pasar Talang Banjar, yang mengolah sampah organik hasil pembuangan Pasar Talang Banjar menjadi sumber energi ramah lingkungan, demikian Sri.