Palu (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo berharap warga yang terdampak bencana alam gempa bumi, tsunami, dan likuefaksi di Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Donggala (Pasigala) agar memanfaatkan hunian tetap (huntap) dengan baik untuk pemulihan dan keberlanjutan hidup.
"Huntap ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Masyarakat Sulawesi Tengah yang terdampak bencana bisa bangkit kembali menjalani kehidupan bersama keluarganya di rumah yang dibangun dengan teknologi rumah tahan gempa tersebut," kata Presiden Jokowi di Palu, Selasa (26/3), saat meresmikan beberapa proyek rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana alam Sulteng.
Presiden melakukan kunjungan kerja di Sulawesi Tengah selama 2 hari terhitung mulai Selasa hingga Rabu.
Dalam kunjungan kerja itu, salah satu proyek yang menjadi fokus Presiden adalah pembangunan hunian tetap untuk pemulihan kembali masyarakat terdampak bencana.
Presiden didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meresmikan hunian tetap, yang dirangkaikan dengan acara peresmian Rumah Sakit Umum Daerah Anutapura Palu.
Berdasarkan data Kementerian PUPR yang diterima oleh Presiden bahwa semua hunian tetap telah selesai dibangun.
"Tadi kita sudah meresmikan secara simbolik. Alhamdulillah ada fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas kesehatannya juga. Kita harapkan nanti akan menjadi tempat membangun kehidupan yang baru di sana," kata Presiden.
Data Kementerian PUPR menunjukkan bahwa hunian tetap yang telah selesai dibangun dan diresmikan oleh Presiden berjumlah 3.724 unit dilengkapi dengan infrastruktur permukiman.
Sebanyak 3.724 unit hunian tetap tersebut tersebar di Kota Palu sebanyak 2.231 unit rumah dengan luas lahan 66,2 hektare, Kabupaten Sigi sebanyak 730 unit rumah dengan luas lahan 97,46 hektare, dan Kabupaten Donggala sebanyak 763 unit rumah dengan luas lahan 16,55 hektare.
Pembangunan huntap yang dibangun oleh Kementerian PUPR ini merupakan tindak lanjut penanganan infrastruktur dan perumahan untuk masyarakat di Sulawesi Tengah setelah terjadi bencana gempa bumi dan tsunami di Kota Palu pada tahun 2018.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa pembangunan huntap yang diresmikan Presiden RI Joko Widodo merupakan komitmen Pemerintah dalam penyediaan hunian yang layak, bagi masyarakat melalui program sejuta rumah.
Selain itu, pembangunan hunian tersebut juga menjadi upaya pemerataan pembangunan di seluruh pelosok negeri, terutama di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).
"Pembangunan huntap dan infrastruktur permukiman ini merupakan bukti nyata bahwa Pemerintah hadir dalam penyediaan hunian yang layak bagi masyarakat terdampak bencana," katanya.
Dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat, dan nyaman, dia berharap penerima bantuan dapat meraih kualitas hidup yang lebih baik.