Gianyar (ANTARA) - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir berjanji bakal membangun sepak bola putri dari bawah dan serius untuk mempersiapkan tim nasional putri dengan memilih pelatih berkelas dunia, Satoru Mochizuki.
Erick Thohir datang untuk memotivasi langsung timnas putri Indonesia U-17 menghadapi Korea Utara-U-17 saat melakoni laga ketiga Piala Asia U-17 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Minggu.
"Sore ini saya hadir di Bali, mendukung timnas U17 perempuan, tanpa melihat hasil. Memang kita mulainya dari minus dan Coach Mochi dan seluruh tim saat ini tengah berbenah," ujar Erick kepada pewarta.
Erick pun meminta pemain untuk tetap semangat meski masih belum membuahkan hasil positif dalam tiga pertandingan terakhir di grup A. Menurut Erick, pergelaran Piala Asia U-17 2024 kali ini menjadi pelajaran sekaligus pengalaman bagi para pemain Garuda Pertiwi untuk semakin meningkatkan diri.
Erick optimistis dengan pola pengelolaan yang total dan konsisten, sepak bola putri Indonesia bisa berbicara banyak. Indonesia, kata Erick, memang memulai menata sepak bola putri dari posisi minus. Mulai dari akses, fasilitas, hingga pemain serta kompetisi, sepak bola putri butuh peningkatan masif.
"Karena itu kami mendatangkan pelatih Mochi sekaligus bekerja sama dengan federasi sepak bola Jepang JFA untuk menata secara total. Ini adalah misi jangka panjang yang meski kondisi awal kita minus tapi kita harus memulainya dengan bekal keseriusan, konsistensi, dan semangat. Saya yakin ini adalah awal dari kebangkitan sepak bola putri kita," kata mantan Presiden Inter Milan tersebut.
Erick menegaskan sesuai dengan road map transformasi sepak bola nasional, sepak bola putri akan menjadi salah satu fokus yang akan dikebut dengan target menembus Piala Dunia Wanita.
"Dalam lingkup sepakbola nasional, kita tidak boleh menganaktirikan sepak bola perempuan. Selama ini kita memang belum memiliki training center jangka panjang. Kita akan bangun secara bertahap dimulai dari level nasional kemudian turun ke level provinsi dan lebih mikro lagi untuk menjaring bakat-bakat sepak bola putri Indonesia," kata Erick.