Kota Jambi menjadi salah satu kota terpilih yang mewakili Indonesia dalam pertemuan kota-kota dunia World Cities Summit (WCS) ke-9 tahun 2024 di Singapura.
Penjabat Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih dalam keterangan tertulis di Jambi, Minggu, mengatakan dirinya beserta delegasi dari Kota Jambi diskusi tentang permasalahan penataan kawasan perkotaan, climate change dan isu global lainnya, dalam kesempatan itu juga turut hadir dalam high-level event yang menjadi agenda utama WCS.
Forum ini, menurut Sri, penting dan berharga untuk mendapatkan gagasan dari para pemimpin kota dari seluruh dunia, terkait pemahaman yang lebih baik untuk pembangunan kota yang berkelanjutan, serta melakukan perencanaan dan pengembangan masalah perkotaan
"Keberhasilan pembangunan perkotaan memerlukan pendekatan pemangku kebijakan yang mencakup kolaborasi antara pemerintah, kota, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat. Ekosistem kolaboratif yang tercipta itu akan memfasilitasi kemitraan yang lebih dalam dan berkelanjutan di setiap level dan tingkatan masyarakat," kata Sri.
Dia mengatakan keikutsertaan Kota Jambi dalam forum penting tersebut, merupakan sebuah kehormatan dan membanggakan, karena Kota Jambi masuk dalam jajaran kota penting di dunia yang hadir berdiskusi bersama dalam merumuskan kebijakan pembangunan kota-kota inklusif diseluruh dunia.
Dia menegaskan Kota Jambi sudah memiliki konsep dan praktik inovasi yang mengedepankan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, seperti Program Bangkit Berdaya dan Kampung Bantar
"Partisipasi seluruh pemangku kebijakan sangat penting dalam membangun solusi inklusif terhadap tantangan masa depan, karena karakteristik masyarakat perkotaan tentu saja berbeda dibanding masyarakat desa. Pembangunan dengan pendekatan 'people centric' sangat penting dilakukan agar Pemerintah Kota Jambi mengetahui apa yang sebenarnya dibutuhkan masyarakat. Sistem tata kelola perkotaan juga diperlukan untuk membantu menerjemahkan inovasi menjadi rencana yang efektif, sehingga memungkinkan upaya peremajaan untuk meningkatkan kelayakan hidup masyarakat di kota," katanya.
Pemkot Jambi, sebut Sri, juga akan aktif bangun kerjasama dengan pihak luar untuk mengakselerasi penyelesaian berbagai persoalan strategis di Kota Jambi, seperti permasalahan banjir, transportasi publik, isu lingkungan, ekonomi inklusif, inflasi, miskin ekstrem, serta pengembangan pariwisata.
Forum WCS ditutup oleh Presiden Parlemen Provinsi Wina, Ernst Woller, dan Executive Director of Center for Liveable Cities (CLC), Hugh Lim, yang ditandai dengan penandatanganan perjanjian untuk meresmikan Pemenang Lee Kuan Yew World City Prize 2020, yaitu Wina sebagai kota tuan rumah untuk Forum Wali Kota WCS 2025.
Kegiatan yang dilaksanakan pada 1 Juni sampai dengan 5 Juni 2024 juga diikuti delegasi Kota Jambi, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Fahmi, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Jambi Mariyani Yanti, dan Kepala Bagian Kerjasama Setda Kota Jambi Mohd. Andri Alvarabi.