Jakarta (ANTARA) - Sebuah unggahan di media sosial X menarasikan Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa tidak akan ada lagi rakyat Indonesia yang menghujat atau menghina kepala negara.
Jika ada rakyat yang berani hina pemimpin negara, maka akan berurusan dengan aparatur negara.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut :
“SAYA TEGASKAN, BAHWA TIDAK ADA LAGI RAKYAT, YANG MENGHUJAT KEPALA NEGARA, SIAPA YANG MENCOBA HUJAT PEMIMPINNYA DIA BAKAL BERURUSAN SAMA APARATUR NEGARA Bersama Prabowo-Gibran. Kalau kepala negaranya benar ya pasti tak dihujatlah... #FufufafaWapresIlegal”
Namun, benarkah unggahan yang menarasikan Presiden Prabowo ancam rakyat yang berani hina pemimpin negara akan berurusan dengan aparatur negara?
Penjelasan :
Berdasarkan penelusuran, ANTARA tidak menemukan sumber berita yang mengutip pernyataan resmi bahwa Presiden Prabowo mengancam rakyat yang berani hina pemimpin negara akan berurusan dengan aparatur negara.
Namun, ANTARA menemukan foto serupa dalam unggahan tersebut pada artikel ANTARA yang berjudul “Pengamat optimis pidato Prabowo soal korupsi” yang diunggah pada Senin (21/10). Artikel tersebut membahas tentang sikap optimis Prabowo pada pidato perdananya yang menyinggung soal pengentasan korupsi. Tidak ada pernyataan dari Presiden Prabowo yang memperingatkan bahwa rakyat yang berani hina pemimpin negara akan berurusan dengan aparatur negara.
Dilansir dari ANTARA, dalam pidato usai resmi dilantik sebagai Presiden, Minggu (20/10), Presiden Prabowo Subianto menyebut dirinya dan Wapres Gibran Rakabuming Raka akan mengutamakan kepentingan rakyat dalam kepemimpinannya.
Klaim: Presiden Prabowo ancam rakyat yang hina pemimpin negara akan berurusan dengan aparatur negara
Rating: Hoaks