Jambi (ANTARA) - Kualitas Palm Kernel Expeller (PKE) atau bungkil inti sawit yang diproduksi salah satu perusahaan di Provinsi Jambi memenuhi syarat untuk ekspor, kata Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) Sahat Manaor Panggabean.
"Kualitas PKE Jambi memenuhi persyaratan ekspor dan istimewanya PT KTN mampu memproduksi 277,25 ribu ton selama 2024 dengan nilai ekonomi mencapai Rp607 miliar," kata dalam kunjungan kerjanya di Jambi, Kamis.
Sahat meninjau PT Kurnia Tunggal Nugraha (KTN) perusahaan bungkil inti sawit atau disebut juga PKE --merupakan pakan ternak berkualitas yang mengandung protein kasar tingkat tinggi dan kadar energi sedang--.
Meski telah mencapai volume ekspor yang signifikan, Baratin memastikan produk ekspor Indonesia, khususnya PKE tetap kompetitif di pasar global.
"Proses ekspor yang lancar tidak hanya bergantung pada kapasitas produksi, tetapi juga pada fasilitas pengiriman yang mendukung," kata Sahat.
Persyaratan teknis dalam ekspor, seperti fasilitas karantina yang memadai, juga harus diperhatikan dengan seksama. Sebab kualitas produk sampai ke negara tujuan sangat bergantung pada proses karantina yang sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
"Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa semua persyaratan teknis untuk ekspor, mulai dari pengecekan kesehatan komoditas hingga sertifikasi yang diperlukan. Dapat dipenuhi dengan baik, dan dengan fasilitas karantina sudah sesuai standar. PT KTN dan eksportir lainnya dapat lebih mudah untuk memenuhi standar internasional," kata Sahat.
Pihaknya ingin memastikan bahwa setiap ekspor dari Indonesia, termasuk PKE dari Jambi, memenuhi standar kualitas sehingga tetap dipercaya oleh pasar internasional.
Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Karantina) Jambi Sudiwan Situmorang yang turut mendampingi menambahkan bahwa adanya perhatian dan dukungan dari Barantin, serta pembangunan infrastruktur yang lebih baik, PT KTN diharapkan bisa terus meningkatkan kinerja ekspornya.
"Ini tidak sekadar memberikan manfaat bagi perusahaan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional, serta memperkuat posisi Indonesia di pasar global," katanya.
Namun, sampai saat ini PKE asal Jambi masih dilalulintaskan melalui Lampung untuk diekspor ke Selandia Baru sebagai bahan pakan ternak.
Hadir mendampingi kunjungan tersebut Kepala Karantina Sumatera Utara N Prayatno Ginting dan Kepala Karantina Sumatera Selatan Kostan Manalu.