Lukah Gilo dari Jambi tampil di TMII

Lukah Gilo adalah permainan yang dimainkan oleh masyarakat Semabu, Kabupaten Tebo, Jambi. (Ilustrasi ANTARA/net)

.....Lukah Gilo sudah menjadi salah satu warisan budaya khas Jambi yang bisa dijumpai di hampir semua kabupaten/kota.....

Jambi (ANTARA Jambi) - "Lukah Gilo", seni jailangkung ala Jambi dan menjadi salah satu ikon budaya Provinsi Jambi, akan ditampilkan pada perayaan hari ulang tahun ke-37 Taman Mini Indonesia Indah Jakarta pada 20 April 2012.

"Kita menampilkan tari kreasi diangkat dari budaya jailangkungan ala Jambi yakni Lukah Gilo pada sepekan perayaan HUT TMII yang dimulai 15 April," kata Kepala Anjungan Jambi TMII Bayu Prakoso ketika dihubungi, Selasa.

Garapan pertunjukan tari kreasi tersebut akan digarap oleh sanggar tari Sekintang Dayo Kota Jambi yang selama ini telah tampil sebagai salah satu sanggar tari tradisi paling produktif dan memiliki kualitas karya yang diakui publik nusantara.

Tari akan digarap oleh koreografer handal Jambi Eri Argawan yang juga pimpinan Sanggar Tari Sekintang Dayo, sedikitnya ada 15 penari akan membawakan tarian kreasi tersebut.

Budaya dan tradisi Lukah Gilo memang sudah menjadi salah satu warisan budaya khas Jambi yang bisa dijumpai di hampir semua kabupaten.

Pertunjukan tersebut awalnya menjadi salah satu bagian ritual masyarakat, selanjutnya jadi pertunjukan hiburan yang dipertunjukkan kepada publik.

Di hampir semua kabupaten/kota terdapat pertunjukan ini dengan nama atau sebutan berbeda sesuai dengan alat yang digunakan, ada Lukah Gilo namun di tempat lain disebut Lesung Gilo, Ambung Gilo atau Jangki Gilo karena menggunakan media lesung, ambung atau jangki.

Karena berbau ritual dan mistis maka pertunjukan ini juga sering dilakukan sampai terjadinya kersurupan oleh pamin maupun penonton.

Menurut Bayu, pertunjukan Lukah Gilo yang akan ditampilkan TMII itu nantinya bukan pertunjukan ritual seperti aslinya, melainkan sudah menjadi suguhan tari yang menarik untuk ditonton.

Selain pertunjukan Lukah Gilo, juga akan digelar pameran foto, puisi dan pantun, melibatkan fotografer senibudaya Sakti Alam Watir, penyair EM Yogiswara, Dimas Arika Mihardja, Ramayani dan penyair bertopeng Yupnical Saketi, serta pemantun yang juga budayawan Jambi Junaidi T Noor.

Pameran yang mengangkat tema Candi Muarojambi itu akan digelar mulai 15-22 April, tapi pameran ini akan digelar ruang pajang Anjungan Jambi.
(T.KR-BS)