Palembang (ANTARA Jambi) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan mengembangkan industri kreatif pemanfaatkan biji karet menjadi tepung sejak sebulan terakhir.
"Biji karet bisa dijadikan tepung berdasarkan hasil uji coba beberapa mahasiswa Universitas Sriwijaya beberapa waktu lalu," kata Kepala Bidang Industri Kecil dan Menengah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumsel Afrian Joni di Palembang, Jumat.
Oleh karena itu, pemerintah daerah sangat tertarik mengembangkannya dan telah memberikan bantuan berupa mesin penghancur. Ide awal itu bermula dari pelatihan kewirausahaan yang dilakukan Disperindag Sumsel.
"Dalam pelatihan itu diundang puluhan mahasiswa Unsri yang sedang mengerjakan tugas akhir, ternyata beberapa diantaranya telah memiliki rencana mengembangkan usaha pengolahan biji karet," katanya.
Industri kreatif yang berbasis pada kemampuan Sumber Daya Manusia itu diharapkan dapat mensejahterakan masyarakat dan mengomptimalkan kekayaan alam di Sumsel.
"Biji karet itu bisa diubah menjadi tepung dan minyak dengan terlebih dahulu dilakukan proses pemisahan sianida dengan menggunakan sebuah alat. Pemerintah daerah akan mendukung pengembangannya dan siap memberikan bantuan peralatan hingga pemasaran," katanya.
Industri kreatif itu dapat dikembangkan di beberapa kabupaten kota di Sumsel mengingat perkebunan karet merupakan komoditas utama daerah.
"Sementara ini baru dikembangkan di Kabupaten Banyuasin, ke depan akan dikenalkan di Muaraenim, dan Prabumulih," ujarnya.
Pemanfaatan biji karet itu menjadi keuntungan tersendiri mengingat petani memang diharuskan mengumpulkannya agar tidak tumbuh di lahan.
"Dalam satu areal perkebunan karet, hanya seperempatnya yang bisa dijadikan bibit. Selebihnya harus dipungut dan dibuang, daripada tersia-siakan lebih baik jika dimanfaatkan," katanya.(Ant)