Jambi (ANTARA Jambi) - PT Pertamina memastikan pengiriman atau aliran minyak melalui pipa minyak Tempino-Plaju telah berjalan normal sejak Rabu (3/10) pukul 19.00 WIB, pascakebakaran di KM 219 Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan pada Rabu pagi.
"Pengaliran minyak telah berjalan normal. Hingga Kamis pagi, Pertamina telah berhasil mengalirkan minyak sebanyak 6.000 barel," kata Manager Humas PT Pertamina EP Agus Amperianto dalam siaran persnya yang diterima ANTARA Jambi, Kamis.
Pertamina sebagai pemilik pipa bersama dengan PT Elnusa selaku pelaksana operasional penyaluran minyak mengupayakan percepatan penanggulangan di sekitar lokasi kebakaran di KM 219 Kecamatan Bayung Lencir.
Agus menegaskan, tidak ada pipa minyak yang meledak, yang terjadi api menyambar minyak hasil penjarahan yang ditampung pada bak-bak penampung yang berada di dekat pipa minyak Tempino-Plaju. Kebakaran tersebut diduga kuat akibat ulah tidak bertanggung jawab dari pelaku pencurian minyak.
Tim Pertamina dan Elnusa menemukan barang bukti yang digunakan pelaku pencurian berupa pipa dan alat lainnya yang terpasang pada pipa minyak Tempino–Plaju milik Pertamina.
Para pelaku disinyalir menyalurkan minyak yang dijarah dari pipa Pertamina menggunakan pipa PVC ke kolam-kolam penampungan yang berada sekitar 30 meter dari jalur pipa Pertamina.
Pihak kepolisian Polres Musi Banyuasin masih melakukan investigas pemicu kebakaran yang diduga dari rokok atau korek api.
Tim Pertamina dan Elnusa selanjutnya melakukan penanganan di sekitar lokasi untuk melokalisir minyak dan melakukan penyedotan dengan mobil penyedot. Tim juga melakukan pemasangan klem pipa untuk mengatasi titik yang dilubangi oleh pelaku pencurian.
"Setelah melakukan rangkaian prosedur inspeksi pipa untuk memastikan kondisi pipa dalam keadaan aman, minyak kembali dialirkan melalui pipa Tempinbo-Plaju," kata Agus Aperianto.
Tim saat ini terus melakukan pembersihan minyak yang berada di lokasi kebakaran, termasuk minyak-minyak hasil jarahan yang ditampung oleh pelaku di kolam-kolam di sekitar pipa.
Sebagai antisipasi, petugas tim tanggap darurat dan dibantu aparat kepolisian bersiaga 24 jam dengan dilengkapi peralatan darurat seperti mobil penyedot, mobil pemadam serta peralatan-peralatan lain yang dibutuhkan.
"Selain upaya pemadaman, Pertamina juga memprioritaskan penanggulangan dampak peristiwa kebakaran ini terhadap lingkungan hidup dan korban," katanya.
Sampai saat ini tercatat lima orang meninggal dunia, sedangkan korban luka masih dirawat di RS Bayung Lencir dan belasan lainnya dirujuk ke rumah sakit di Jambi.(Ant)