Jakarta (ANTARA Jambi) - Ketua Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Profesor Akhmaloka mengatakan, lulusan Paket C tidak bisa mengikuti seleksi SNMPTN.
"Lulusan Paket C tidak bisa mengikuti seleksi, seleksi hanya diperuntukkan bagi siswa yang saat ini duduk di kelas tiga SMA/SMK/MA/MAK," ujar Akhmaloka di Jakarta.
Lulusan Paket C, bisa mengikuti seleksi lainnya, yakni Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). SBMPTN adalah ujian masuk perguruan tinggi yang dilakukan melalui tes tulis.
SNMPTN adalah pola seleksi nasional berdasarkan penjaringan prestasi akademik dengan menggunakan nilai rapor dan prestasi-prestasi lainnya.
Rektor ITB tersebut juga menambahkan terdapat beberapa alasan yang menyebabkan siswa tidak diterima dalam proses SNMPTN yakni siswa dikeluarkan, sekolah di "blacklist".
"Siswa yang dinyatakan lulus seleksi tapi kemudian tidak lulus UN juga tidak bisa diterima di perguruan tinggi."
Untuk bisa mengikuti SNMPTN, sekolah terlebih dahulu melakukan pendaftaran mulai 17 Desember hingga 8 Februari di laman situs SNMPTN. Pendaftaran selanjutnya dilakukan oleh siswa 1 Februari hingga 8 Maret.
Siswa mengisi biodata, perguruan tinggi yang diinginkan dan pilihan program studi. Seleksi SNMPTN tidak dilakukan melalui tes tertulis, melainkan diseleksi langsung oleh perguruan tinggi yang bersangkutan. Pengumuman hasil seleksi akan diumumkan pada 28 Mei.
Penerimaan masuk PTN dibagi menjadi tiga seleksi yakni SNMPTN dengan porsi minimal 50 persen, kemudian SBMPTN dengan porsi minimal 30 persen, dan sisanya melalui ujian mandiri.
Sebanyak 61 PTN mengikuti program SNMPTN dengan jumlah kuota sekitar 160.000 kursi. Sedangkan SBMPTN diikuti sebanyak 62 perguruan tinggi di Tanah Air.(Ant)