Jambi (ANTARA Jambi) - Wali Kota Jambi Bambang Priyanto menyatakan pihaknya selalu memprioritaskan persoalan kesehatan warga di daerah itu.
"Bidang kesehatan selalu mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi," kata Bambang Priyanto yang juga seorang dokter itu di Jambi, Senin.
Menurut dia. untuk tahun 2012, Pemkot Jambi mengalokasikan anggaran sebesar Rp102,97 miliar untuk urusan kesehatan pada Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H Abdul Manap.
Dari anggaran tersebut, untuk Dinas Kesehatan dialokasikan sebesar Rp70,76 miliar, terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp41,86 miliar, dan belanja langsung sebesar Rp28,90 miliar.
Sedangkan untuk RSUD H Abdul Manap sudah dianggarkan sebesar Rp32,21 miliar, terdiri dari belanja langsung Rp21,87 miliar dan belanja tidak langsung sebesar Rp10,33 miliar.
Ia menjelaskan, program utama pada urusan kesehatan Dinas Kesehatan di antaranya untuk program obat dan perbekalan kesehatan, melalui program ini telah dialokasikan dana sebesar Rp2,5 miliar guna memenuhi kebutuhan obat-obatan di Puskesmas dan Puskesmas pembantu.
"Selain itu juga program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular, salah satu kegiatan yang sangat penting dalam program ini adalah penyemprotan atau fogging sarang nyamuk," ujarnya.
Kegiatan ini telah dilaksanakan sebanyak 105 fogging, dan fokus untuk menekan terjadinya penularan DBD.
Ia juga menjelaskan, sepanjang tahun 2012 terjadi penurunan korban meninggal akibat DBD, pada tahun itu penderita DBD sebanyak 463 orang, dan korban meninggal sebanyak 19 orang.
Sementara di tahun 2011, serangan DBD di Kota Jambi sebanyak 1.110 orang dengan korban meninggal sebanyak 25 orang.
"Dengan angka tersebut artinya ada penurunan jumlah penderita DBD ditahun 2012 sekitar 240 persen," ucapnya lagi.
Melalui program ini juga dilaksanakan kegiatan pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah, kegiatan pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular, kegiatan peningkatakan imunisasi, peningkatan surveillance epidemilogi dan penanggulangan wabah, pelayanan dan penanggulangan penyakit menular langsung.
Selain itu, ada juga alokasi anggaran sebesar Rp5,66 miliar untuk kemitraan asuransi kesehatan masyarakat. Melalui kegiatan ini telah dilaksanakan pembayaran premi masyarakat miskin melalui program Jamkesmasda.
Adapun jumlah masyarakat miskin yang dijamin kesehatanya melalui kegiatan ini sebanyak 41.364 jiwa.
Sedangkan untuk RSUD Abdul Manap, anggaran diperuntukan untuk pemeliharaan gedung rumah sakit, penambahan peralatan ruang bedah, ruang bersalin, ruang bayi, ruang rontgen dan laboratorium sebesar Rp7,08 miliar.
RSUD Abdul Manap sendiri telah mampu melayani sebanyak 35.808 pasien untuk kunjungan rawat inap dan rawat jalan, atau meningkat 31 persen dibanding tahun 2011 sebanyak 27.308 pasien.(Ant/ADV)