Jambi (ANTARA Jambi) - Aktifitas penambangan emas tanpa izin atau dompeng di Sungai Batang Tembesi di Kabupaten Sarolangun, Jambi, semakin merajalela, bahkan kini telah mendekati rumah dinas bupati Sarolangun yang berada di pinggir sungai tersebut.
Pantauan di lapangan, Senin, sejumlah mesin dompeng terlihat berada di Sungai Batang Tembesi kini hanya berjarak sekitar 300 meter dari rumah dinas bupati Sarolangun.
Para pendompeng juga terkesan tidak takut serta tak khawatir dirazia oleh petugas ataupun ditegur Bupati Sarolangun.
Aksi penambang liar ini membuat warga Sarolangun menilai Pemkab Sarolangun sangat lemah dalam bertindak, karena tak sanggup mengusir dompeng dari beberapa tempat di Kabupaten Sarolangun.
"Pemkab Sarolangun cuma sekadar gertak sambal saat bicara akan memberantas PETI. Buktinya, kegiatan dompeng makin mendekati rumah dinas bupati, tapi tak ada tindakan," kata Saipul, salah seorang warga Sarolangun.
Sementara itu Direktur LSM Rakyat Bersatu (RATU), Arif mempertanyakan keseriusan Pemkab Sarolangun dalam pemberantasan penambangan emas tanpa izin tersebut.
Menurut dia, selama ini Pemkab Sarolangun seringkali membuat pernayaan akan menindak tegas penambangan liar, namun hingga kini tidak ada realisasinya, bahkan para penambang semakin nekad.
"Pemkab Sarolangun hanya membuat pernyataan yang 'lips service', sama sekali tidak serius dalam memberantas penambangan liar," katanya.
Tidak tuntasnya pemberantas penambangan liar ini dinilai akibat tidak adanya koordinasi antara pihak eksekutif, legislatif dan yudikatif.
"Peraturan daerah harus ditegakkan, penegak hukum (polisi) bersama Satpol Pamong Praja harus bersikap tegas," ujar Arif.
Kalau Pemkab dan penegak hukum mau serius, diyakini masyarakat akan mendukung pemberantasan penambangan liar yang telah merusak lingkungan itu, terutama pencemaran air sungai.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sarolangun, Syaihu saat sidang paripurna LPJ beberapa waktu lalu mengatakan, pemerintah tidak boleh tinggal diam terhadap aktivitas penambangan emas tanpa izin di Sungai Batang Tembesi itu.
"Kita harus berbuat dan tak boleh diam, jangan biarkan PETI terus berlangsung, apalagi kini sudah mendekati rumah dinas bupati," katanya.(Ant)