Jambi (ANTARA Jambi) - Hasil sumber daya alam (SDA) Provinsi Jambi berpeluang besar diekspor ke beberapa negara di Amerika Selatan dan Karibia.
"Kami tengah mencari formulasi yang tepat pada pengembangan kerja sama internasional dengan negara Amerika Selatan dan Karibia," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi Syahrasaddin di Jambi, Selasa.
Pernyataan tersebut disampaikan usai membuka acara "Roundtable Discussion" dengan tema "Potensi dan Peluang Kerja Sama Indonesia dengan negara-negara di kawasan Amerika Selatan dan Karibia khususnya Brazil dan Suriname di Jambi, Selasa.
Kegiatan itu dihadiri oleh Direktur Amerika Selatan dan Karibia Kementrian Luar Negeri, Taufik Abdul Latif, Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Provinsi Jambi dan beberapa kepala instansi Pemprov Jambi.
Provinsi Jambi merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi SDA melimpah, baik di sektor perkebunan, pertanian tanaman pangan, peternakan, kehutanan maupun perikanan.
Sedangkan untuk sektor bahan pertambangan dan penggalian yang menjadi potensi unggulan daerah adalah batu bara, gas bumi, minyak dan sejumlah tambang mineral lainnya.
Kekayaan alam dan budaya di Provinsi Jambi juga dapat dijadikan daya jual tersendiri.
"Di Jambi kita memiliki gunung tertinggi, sungai terpanjang, 'geopark' kayu yang berusia jutaan tahun juga kekayaan budaya yang luar biasa. Sekarang yang diperlukan bagaimana para birokrat mengatur provinsi ini dan melakukan percepatan dalam pembangunan dan juga memanfaatkan sumber daya yang dimiliki," jelasnya.
Jika dilihat dari komoditi unggulan yang ada maka terdapat 12 komoditi unggulan di Jambi yang didominasi dari berbagai sub-sektor pertanian antara lain karet, kelapa sawit, kelapa dalam, kulit manis (cassiavera), kopi, buah-buahan, pinang, nanas, perikanan laut dan darat serta peternakan.
Sementara itu, Direktur Amerika Selatan dan Karibia, Musthofa Taufik Abdul Latif mengatakan, belum pulihnya ekonomi secara global sangat berpengaruh pada perkembangan perdagangan luar negeri Indonesia.
Melihat kondisi itu, Pemerintah Indonesia tengah mencoba mengalihkan pengembangan pasar ekspor ke negara-negara kawasan lain.
"Kawasan Amerika Selatan, seperti Chile, Brasil, Argentina, dan lainnya, merupakan pasar ekspor potensial bagi Indonesia termasuk Jambi," katanya.
Menurut dia, ada beberapa faktor yang menjadikan negara-negara kawasan Amerika Selatan menjadi target pengembangan dan perluasan ekspor nasional, salah satunya belum pulihnya krisis global yang kemudian mengakibatkan permintaan barang dan jasa asal negara-negara berkembang melemah.
"Perkembangan ekonomi negara-negara berkembang belum seperti sebelum krisis global terjadi, yaitu 11,7 persen pada periode 2004-2007," ujarnya lagi.
Meski demikian, ada beberapa hambatan dalam pengembangan hubungan antara Pemerintah Indonesia dan Amerika Selatan, di antaranya letak geografis dengan Amerika Selatan dan Karibia yang sangat jauh dan kurangnya informasi antara dua negara.
"Namun saat ini Pemerintah Indonesia terus melakukan hubungan bilateral yang baik dengan negara Amerika Selatan," tambahnya.(Ant)