Jambi (ANTARA Jambi) - Kementerian Perumahan Rakyat dinilai tidak serius atau hanya "lips service" dalam melaksanakan program penyiapan rumah bagi warga berpenghasilan rendah.
Pernyataan itu disampaikan Ketua DPD Real Estat Indonesia (REI) Provinsi Jambi Hasan Fauzi, didampingi wakil ketua Priyo Budi, sekretaris Miftah dalam keterangan pers di Jambi, Selasa, terkait digelarnya Rapat Kerja Daerah (Rakerda) REI Provinsi Jambi.
Menurut Hasan, selama ini REI selalu berjuang dan bersepakat untuk idealis membangun rumah murah bagi warga berpenghasilan rendah, namun upaya ini ternyata tidak mendapat dukungan dari Kemenpera yang dinilai tak pernah mau duduk bersama dalam rangka mencari solusi.
Jika Kemenpera masih bersikap asal-asalan dan lips service, Hasan memprediksi, pembangunan rumah murah bagi warga berpenghasilan rendah di Jambi akan sulit terwujud.
"REI bisa menyiapkan rumah murah untuk masyarakat, namun kalau urusan birokrasi dipersulit, dan tak pernah mau berdiskusi ya bagaimana," ujarnya.
Priyo menambahkan, Kemenpera selama ini terkesan tidak serius untuk menyelesaikanpembangunan rumah murah, karena paradigma pemerintah pusat masih "project oriented".
Ia bahkan menegaskan, secara pribadi dirinya merasa tidak merasakan manfaat keberadaan Kemenpera dalam proses pembangunan perumahan.
"REI sangat ingin membangun rumah murah, bersubsidi tapi jika Kemenpera hanya lips service ya percuma," tegasnya.
Sekretaris DPD REI Provinsi Jambi Miftah menambahkan, pelaksanaan Rakerda REI tahun 2013 diharapkan mampu menjadi momentum bagi REI Provinsi Jambi agar mampu membuat dan menyatakan sikap terhadap Kemenpera.
Menurut dia, selama ini DPD REI Provinsi Jambi sudah berjuang maksimal dalam hal pengurusan pembangunan rumah murah bagi masyarakat. Namun, upaya ini selalu kandas karena tidak sejalan dengan regulasi dan ketakseriusan dari Kemenpera.
"DPD REI Jambi sudah berulang-ulang ke pusat guna mengajak Kemenpera duduk bersama dan berdiskusi. Sayangnya, jarang sekali direspon. Akhirnya, developer terpaksa membangun rumah non subisidi," ujarnya.
Diharapkan, dalam Rakerda DPD REI 2013, para developer se-Provinsi Jambi mampu bersepakat dalam hal menggedor kesadaran Kemenpera dalam penyediaan rumah murah, mampu meningkatkan investasi perumahan di Jambi, mengangkat "multi-player effect dalam investasi perumahan, serta meningkatkan pertumbuhan perumahan secara lebih merata.
Rakerda yang akan hari ini (11/6) diharapkan mampu menjadi ruang guna menciptakan kesadaran pemerintah dalam hal membangun rumah murah bagi warga," tambahnya.(Ant)