Jambi (ANTARA Jambi) - Puluhan aktivis dari Gerakan Rakyat Anti Kekebalan Hukum (Gerakum) yang mengatasnamakan mahasiswa dan mahasiswi Kabupaten Batanghari mendatangi Mapolres Kabupaten Batanghari, Jambi.
Kedatangan puluhan aktivis tersebut dimulai, Kamis pukul 14.00 WIB hingga pukul 14:30 WIB. Setelah melakukan orasi, perwakilan Gerakum dipersilahkan masuk oleh Kapolres Batanghari AKBP Robert A Sormin untuk mediasi.
Koodinator Lapangan Gerakum Usain, dalam orasinya menuntut Kapolres Batanghari selaku penyelidik ataupun penyidik untuk menindak lanjuti dugaan korupsi anggaran biaya makan minum di lingkungan Setda Batanghari tahun anggaran 2008-2010 senilai Rp4,9 miliar.
Dari anggaran tersebut ternyata ada anggaran sekitar Rp790 juta yang diperuntukan kepada organisasi Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) tahun 2008-2010 yang diduga kuat telah terjadi upaya tindak korupsi yang menimbulkan kerugian negara, hal itu diduga melibatkan seorang pemimpin BKMT pada masa itu.
"Kami minta Kapolres Batanghari dan jajarannya transparan dan akuntable terhadap penanganan kasus ini," katanya.
Selain itu, pendemo juga menuntut agar kasus dugaan korupsi penerimaan CPNS Kabupaten Batanghari tahun 2009 dituntaskan, karena penuh unsur-unsur KKN dan pelanggaran peraturan serta perundang-undangan.
Terkait masalah ini, mahasiswa minta agar tersangka Aryansyah selaku Kepala BKD Batanghari segera ditahan karena mempunyai peran penting dalam dugaan kasus penerimaan CPNS tahun 2009.
Penerimaan CPNS ini, kata mahasiswa, penuh dengan muatan gratifikasi ataupun penyuapan serta menyalahi jabatan dan kewenangan.
Kapolres Batanghari AKBP Robert A Sormin menyatakan terima kasih atas aspirasi mahasiswa yang menyuarakan rakyat, dan kasus yang menjadi tuntutan mahasiswa akan terus ditindak lanjuti.
Setelah melakukan orasi di Mapolres Batanghari, para pendemo melanjutkan orasi ke Kantor Bupati Batanghari, namun para pendemo tidak bisa bertatap muka dengan Bupati Batanghari HA Fattah, karena sedang berada di luar kota.(Ant)