Jambi (ANTARA Jambi) - Divisi Penerbitan Dewan Kesenian Jambi, Jurnal Seloko, akan mengadakan konferensi international studi-studi tentang Jambi yang diisi oleh 30 pemakalah dari seluruh dunia.
Menurut Sekretaris Panitia, Jumardi Putra di Jambi, Rabu, para pemakalah di antaranya berasal dari Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Jerman, Amerika Serikat, Perancis, Switzerland, Afrika Selatan dan Bangladesh.
"Para pemakalah merupakan pakar yang memiliki bidang kajian beragam, seperti sejarah, antropologi, hukum, arkeologi, filologi, sastra, batik, etnomusikologi, tari, seni rupa, arsitektur, pariwisata, agama dan agrikultur," ujar Jumardi.
Bertindak sebagai kurator makalah, panitia menunjuk tujuh orang akademisi dari berbagai negara, di antaranya, Annabel Teh Gallop dari British Library, Inggris, Barbara Watson Andaya dari University of Hawaii, Amerika Serikat.
Selanjutnya, Bambang Purwanto dari UGM, Indonesia, Bambang Budi Utomo dari Pusat Arkeologi Nasional, Jonathan Zilberg dari University of Illinois at Urbana-Champaign, AS, Regina Yanti dari Universitas Atma Jaya, Indonesia, Suadi Asyari dari IAIN SUltan Thaha, Jambi.
"Khusus untuk pembicara kunci, kita mendatangkan Prof John N Miksic dari Universitas Nasional Singapura (NUS) dan Prof Barbara Wayson Andaya dari Amerika Serikat," ujarnya.
Kegiatan itu akan berlangusng pada 21-24 November mendatang dan dirangkaikan dengan berbagai kegiatan, seperti kunjungan ke tempat-tempat bersejarah di Jambi.
"Rangkaian acaranya akan berlangsung selama tiga hari, selain konferensi, akan ada juga orasi ilmiah dan kunjungan ke tempat-tempat sejarah di Jambi, seperti Kawasan Candi Muarojambi," ujarnya.
Ketua Dewan Kesenian Jambi, Aswan Zahari menyatakan kegiatan yang dilakukan oleh Jurnal Seloko ini penting untuk mengkaji Jambi dari berbagai aspek dengan pendekatan ilmiah.
"Kami mendukung sekali kegiatan ini, sebab sudah sejak lama Jambi sebagai sebuah kebudayaan perlu dikaji secara ilmiah," katanya.
Sejauh ini, kajian tentang Jambi masih sangat minim, apalagi yang dilakukan oleh orang Jambi sendiri.
Dari yang sedikit itu, penelitian tentang Jambi lebih banyak dilakukan oleh orang-orang asing dari berbagai penjuru dunia,
"Kegiatan ini merupakan stimulus bagi orang Jambi untuk meneliti lebih lanjut tentang daerah dan budayanya sendiri, dan merupakan momentum untuk mengumpulkan hasil-hasil penelitian tentang Jambi yang berserak di seluruh dunia," tambahnya.(Ant)
Pembicara luar negeri akan hadiri i Konferensi Studi-studi Jambi
Rabu, 25 September 2013 19:06 WIB
.....Khusus untuk pembicara kunci, kita mendatangkan Prof John N Miksic dari Universitas Nasional Singapura (NUS) dan Prof Barbara Wayson Andaya dari Amerika Serikat," ujarnya.....