Jambi (ANTARA Jambi) - Dinas Perkebunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabar), Jambi, pada tahun ini akan melakukan peremajaan terhadap 500 hektare tanaman kelapa dalam yang tak produktif lagi.
Peremajaan itu dilakukan dengan memberikan bibit kelapa dan pupuk gratis kepada anggota kelompok tani di daerah ini, kata Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Melam Bangun ketika dihubungi, Minggu.
Untuk tahap awal, tanaman kelapa yang diremajakan seluas 500 hektare, terutama yang kebun yang sudah tidak produktif lagi.
Misalnya, tanaman kelapa yang sudah tua umurnya, karena kurangnya pemeliharaan oleh petani serta kondisi tanahnya (dataran) dan airnya tidak sesuai, sehingga hasil produksi dari pohon kelapa kurang.
Ketika ditanya, Melam mengatakan, anggaran peremajaan kebun kelapa ini diambil dari APBD Tanjabar, namun ia tidak menyebutkan jumlahnya.
"Yang pasti dalam waktu dekat ini akan dikucurkan kepada anggota Kelompok tani kelapa dalam di daerah ini," tegasnya.
Ia menjelaskan, pihaknya akan mencari lahan petani yang kondisinya hampir tidak produktif lagi, dan lahan itulah yang akan diremajakan nantinya.
Untuk satu hektar lahan, petani akan diberi bantuan sebanyak 130 batang bibit kelapa dalam, dan 0,25 Kg pupuk per batang atau sekitar 25 Kg per hektar.
Bibit ini akan disalurkan bagi kelompok tani yang belum mendapatkan bantuan, tapi kalau masih berlebih akan disalurkan juga pada kelompok tani yang sudah dapat, tentunya harus melalui penilaian.
Agar bantuan ini tidak salah sasaran maka sebelumnya akan dibentuk Tim Calon Petani Calon Lahan (CPCL) yang akan dikuatkan dengan surat keputusan, setelah itu baru dapat dipastikan kelompok tani yang akan mendapatkan bantuan, katanya.
Untuk pengadaan bibit, pihaknya akan menyediakan bibit dengan cara membeli kepada penangkar yang sudah terkenal atau berpengalaman, yang bibit kelapanya juga berkualitas tinggi.
"Kita beli bibit dari penangkar yang ada Tanjabar, tapi bibit kelapa yang blok, yang lebih dari delapan bulan, kira-kira setinggi satu meter. Inilah yang disalurkan," ujar Melam.
Dari data yang dihimpun di lapangan ada sekitar 42 ribu hektare lahan petani kelapa dalam yang masih produktif, dan sekitar 11 hektar yang non produktif, tapi tetap akan upayakan sebanyak 500 hektar peremajaan.
Hinggai kini, Disbun Tanjabar masih melakukan penyisiran lokasi yang membutuhkan bantuan dari pemerintah dan masih mengidentifikasi wilayah.
"Kita proritaskan di wilayah ilir, dan saat ini sudah ada kelompok tani yang mengajukan proposalnya mendapatkan bantuan gratis ini," tambahnya.(Ant)