Jambi (ANTARA Jambi) - Dinas Kehutanan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, sejak tahun 2006 memiliki Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian Kebakaran Lahan dan Hutan (Dalkarlahut).
Satgas ini memiliki peran penting dalam mengatasi sejumlah kasus kebakaran lahan dan hutan di Tanjung Jabung Barat (Tanjabar).
"Dinas Kehutanan Tanjabar satu-satunya dinas kehutanan di Indonesia yang memiliki Satgas Dalkarlahut," kata Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Tanjabar Erwin saat dikonfirmasi, Selasa.
Menurut dia, Kementerian Kehutanan mengakui keberhasilan Dishut Tanjabar dalam membentuk Satgas Dalkarlahut yang siaga 24 jam ini.
Berdasarkan data Dishut Tanjabar pada 2011 sebanyak 94 titik api, 14 titik di antaranya berhasil dipadamkan tim Dalkarlahut dengan rincian 13 titik berada di Areal Pengguna Lainnya (APL) dan satu titik di kawasan hutan, totalnya 589 hektare.
Pada 2012, jumlah titik api yang berhasil dipadamkan sebanyak 24 titik, dengan luas lahan 413 hektare. Dengan rincian, 13 titik di APL dan 11 titik di kawasan hutan.
Selanjutnya, pada 2013, jumlah titik api yang dipadamkan bertambah, yakni 34 titik, terdiri 33 titik di APL dan satu titik di kawasan hutan, dengan total lahan dan hutan 121 hektare.
Tahun ini, hingga Agustus, Satgas Dalkarlahut berhasil memadamkan 39 titik api yang tersebar di APL 28 titik dan kawasan hutan 11 titik.
Erwin menyebutkan, Satgas Dalkarlahut selalu siaga 24 jam dengan jumlah personil saat ini sebanyak 30 orang, yang terus dilatih dalam memadamkan kebakaran lahan dan hutan yang tersebar di sejumlah kecamatan di Tanjabar.
Dalam tugasnya, pihaknya terus melakukan sosialisasi ke desa-desa hingga ke tingkat sekolah. Koordinasi dengan seluruh jajaran kecamatan terus ditingkatkan. Disamping itu, patroli rutin terus dilakukan untuk meminimalisir bertambahnya titik api pada musim kemarau.
Dari pemetaan di lapangan, Kabupaten Tanjabar sangat rawan terjadi kebakaran lahan dan hutan, terutama di areal gambut. Beberapa kecamatan yang dianggap rawan antara lain Kecamatan Betara, Bram Itam, Pengabuan, Senyerang, Batang Asam dan Renah Mendaluh.
Ia menambahkan, Satgas Dalkarlahut Tanjabar juga melibatkan sejumlah perusahaan dalam penanganan kebakaran lahan dan hutan, di antaranya PT WKS dan Petrochina. Tim ini juga bekerja sama dengan TNI/POLRI dalam melakukan patroli dan sosialisasi kepada masyarakat.
Sejauh ini, beberapa sarana yang dimiliki Satgas Dalkarlahut Tanjabar antara lain roda empat tuga unit, roda dua empat unit, roda tiga satu unit, mesin pemadam portable tujuh unit, embung portable satu unit, alat komnikasi (HT) 10 unit dan perlengkapan lainnya.
Satgas Dalkarlahut juga aktif dalam membantu Badan Penanggulanan Bencana dan Kebakaran (BPBK) Tanjabar saat terjadi kebakaran di Kualatungkal dan sekitarnya.(Ant)