Ambon (ANTARA Jambi) - Ratusan umat Kristen, baik Protestan maupun Katolik siap menyanyikan Mars dan Hymne Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXVI tingkat provinsi Maluku yang dijadwalkan pembukaannya di Piru, ibu kota Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) 16 Mei 2015.
"Kesediaan dan peranserta umat Kristen mencerminkan jalinan keharmonisan antarumat beragama di SBB sebagai warisan budaya leluhur yang dijunjung tinggi," kata Bupati setempat, Jakobus Puttileihalat, saat dikonfirmasi, di Ambon, Minggu.
Umat Kristen juga berperanserta menyambut para kafilah dari delapan Kabupaten serta Kota Ambon maupun Tual.
"Kami (warga SBB) mencerminkan budaya 'Saka Mese Nusa' sebagai warisan leluhur dengan tekad MTQ XXVI tingkat Provinsi Maluku berlangsung aman, lancar dan sukses," ujarnya.
Bahkan, para raja-raja (sapaan kepala desa di Maluku) yang penduduknya beragama Kristen berkoordinasi dengan Pendeta menyatakan kesiapan menampung para kafilah selama perhelatan MTQ.
"Jujur peranserta warga Kristen di Kabupaten SBB sungguh menggugah jalinan keharmonisan antarumat beragama yang merupakan aset budaya bangsa Indonesia yang patut dijunjung tinggi," kata
Bupati.
Dia optimistis MTQ tingkat Provinsi Maluku di daerahnya bakal sukses karena peran serta umat Kristen, baik Protestan maupun Katholik yang sejak dini telah bertekad mendukung perhelatan tersebut.
"Pimpinan umat Kristen maupun jemaatnya menyadari bahwa MTQ merupakan tanggung jawab seluruh warga Kota Tual, sehingga harus saling membantu, termasuk memelihara stabilitas keamanan demi suksesnya kegiatan itu," tegasnya.
Karena itu, dia menyesalkan sejumlah pihak yang menilai SBB kurang siap menyelenggarakan MTQ tingkat Provinsi Maluku dengan pernyataan-pernyatakan tidak tertanggung jawab.
"Kan panitia lokal dalam merealisasikan programnya dipantau Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran LPTQ Maluku sehingga jangan menyampaikan pernyataan provokatif, terutama di media massa," tandas Bupati.
Ketua LPTQ Maluku, Ismael Usehamu menyatakan, pihaknya intensif mengarahkan, memantau dan mengevaluasi kesiapan panitia lokal dalam menyiapkan penyelenggaraan MTQ.
"Tim dari LPTQ Provinsi Maluku sudah melakukan peninjauan, baik secara resmi maupun diam-diam untuk memantau dan mengarahkan penyiapan penyelenggaraan pesta iman umat Islam dua tahunan itu," atanya.
Ismael membantah adanya penilaian sementara bahwa SBB tidak siap menyelenggarakan MTQ XXVI tingkat Provinsi Maluku karena kurang terlihat kesibukan Pemkab setempat maupun panitia penyelenggara melaksanakan kesiapan.
"Saya pastikan bahwa SBB siap menyelenggarakan MTQ XXVI tingkat Provinsi karena Pemprov maupun LPTQ Maluku mengfasilitasi dan mensikronisasi berbagai kebutuhan untuk melaksanakan event tersebut," ujarnya.
Dia mengakui, berdasarkan laporan panitia lokal terdapat sejumlah lokasi lomba tidak terpusat di Piru.
Lokasi lomba diarahkan menyemarakkan SBB sehingga tempat lomba dipilih menyebar seperti di Waisarissa maupun Waimital.
"Tidak terpusatnya lokasi lomba di Piru inilah yang dinilai bahwa SBB kurang siap menyelenggarakan MTQ tingkat Provinsi Maluku dan kenyatannya semua komponen bangsa di sana mengapresiasi lomba disebarkan juga ke tingkat kecamatan," kata Ismael.
Pada MTQ XXV tingkat Provinsi Maluku di Kota Tual pada Mei 2013 tercatat tuan rumah menjadi juara umum, peringkat kedua adalah Kabupaten Maluku Tenggara dan ketiga Kabupaten Maluku Tengah.
SBB ditetapkan sebagai tuan rumah penyelenggaraan MTQ XXVI tingkat Provinsi saat Raker LPTQ Maluku di Kota Tual pada Mei 2013. (Ant)