Jambi (ANTARA Jambi) - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) meminta Pemerintah Provinsi Jambi untuk memberdayakan kembali para pengrajin anyaman, terutama anyaman tas tradisional menyusul diberlakukannya kantong plastik berbayar.
"Pemerintah harus memberdayakan kembali pengrajin anyaman. Beredarnya kembali tas anyaman tradisional ini lebih ramah lingkungan," kata Direktur Eksekutif Walhi Jambi, Musri Nauli di Jambi, Jumat.
Tas anyaman tradisional itu terbuat dari bahan seperti rotan, daun pandan, kain bekas dan sejumlah bahan lainnya.
"Artinya ini juga menjadi peluang bisnis bagi pelaku industri kreatif di Jambi untuk memproduksi dan menjual tas tradisional," katanya menjelaskan.
Sudah semakin sulitnya ditemui tas anyaman tradisonal tersebut menurut Musri karena masyarakat saat ini lebih menyukai hal yang simpel yaitu dengan menggunakan kantong plastik.
"Misalnya saat ini seperti di pasar-pasar, dulu kita sering menjumpai ibu-ibu yang berbelanja membawa tas sendiri, tapi sekarang itu sudah jarang," katanya.
Menanggapi regulasi penerapan kantong plastik berbayar tersebut, pihaknya mengaku menyetujui karena secara langsung mengajak masyarakat untuk meninggalkan penggunaan kantong plastik yang berdampak terhadap lingkungan.
"Penerapan kantong plastik berbayar ini seharusnya dari dulu dan dibuat mahal, sehingga masyarakat bisa meninggalkan kantong plasik," katanya menambahkan. (Ant)
Walhi minta Pemprov Jambi berdayakan pengrajin anyaman
Jumat, 26 Februari 2016 16:54 WIB
......Artinya ini juga menjadi peluang bisnis bagi pelaku industri kreatif di Jambi untuk memproduksi dan menjual tas tradisional......