Jakarta (ANTARA Jambi) - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan
menggelar Muktamar VIII pada tanggal 8-11 April 2016 sebagai upaya islah
dari dua kubu yang sedang bersengketa yaitu Djan Faridz dan
Romahurmuziy atau Romi.
Menurut Ketua OC Muktamar VIII Ermalena
dalam konferensi pers di Asrama Haji Jakarta, Rabu sore, muktamar
tersebut telah disepakati dan resmi ditandatangani oleh kedua pihak yang
menjadi asal mula sengketa, yaitu Surya Dharma Ali dan Romi.
"Saat
pembukaan nanti pada tanggal 8, Pak Presiden juga akan turut hadir
untuk membuka muktamar islah ini. Total peserta yang akan hadir adalah
1.641, terdiri dari utusan dan peninjau," ujar Ermalena.
Ermalena menjelaskan, hingga "H-2" penyelenggaraan, persiapan telah
mencapai 90 persen. Sedangkan 10 persen sisanya akan diselesaikan malam
ini.
"Karena sebagian besar peserta akan hadir besok siang. Hingga
sekarang 954 utusan sudah konfirmasi kehadirannya, kami tinggal menunggu
konfirmasi dari Papua Barat dan Yogyakarta," tutur Ermalena.
Ermalena merasa optimistis muktamar tersebut akan membawa hasil yang
positif bagi PPP dan menjadi pertemuan yang bisa menyatukan serta
memperkuat partai berlambang kabah tersebut.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan kesediaannya
untuk menghadiri Muktamar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) jika
pertemuan tersebut mengagendakan islah antara dua kubu bersengketa.
"Rencananya Presiden akan hadir kalau maksud Muktamar itu adalah
islah dua kubu," kata Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi
di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (1/4).
Johan menegaskan Presiden pada intinya tidak ingin terjadi kegaduhan
atau keributan terus-menerus tanpa ujung antara dua kubu yang
berkonflik di PPP yakni Kubu Romahurmuzy dan Kubu Djan Faridz.
PPP gelar muktamar islah 8 April ini
Rabu, 6 April 2016 18:18 WIB
......Pak Presiden juga akan turut hadir untuk membuka muktamar islah ini......