Muarasabak (ANTARA Jambi) - Harga kopra cungkil ditingkat petani di Kecamatan Nipah Panjang, Kabupaten Tanjabtim, mulai merangkak naik dan kini Rp5.000 per kilogram dibanding beberapa hari sebelumnya bertahan Rp4.700 per kilogram.
."Saya tidak tahu persis penyebab kenaikkan harga kopra cungkil, soalnya bagi kami selaku petani makin tinggi harga kopra makin bertambah pendapatan petani,"kata petani kopra di Simpang Jelita Kecamatan Nipah Panjang, Andi Amir, Minggu.
Warga Nipah Panjang lainya, Acok menjelaskan selain harga kopra cungkil mengalami kenaikkan, kopra kering pun juga ikut naik dengan kenaikan rata-rata Rp100 atau menjadi Rp8.000 per kilogram.
Sementara harga kelapa bulat ditingkat pedagang pengumpul saat ini masih bertahan yakni Rp2.000 per buah. "Hal ini tentu saja menguntungkan petani kopra," kata dia menjelaskan.
Sementara Kepala Desa Simpang Jelita, Wajri mengungkapkan, mayoritas masyarakat Simpang Jelita berprofesi sebagai petani, tapi rata-rata warga memiliki kebun kelapa.
"Dari hasil kebun itu lah, mereka mendapatkan hasil untuk membiayai kebutuhannya sehari-hari,’’ katanya.
Dijelasakannya, petani di Desa Simpang Jelita ini setiap harinya memproduksi kopra cungkil dan kopra kering. Makanya ketika harga kopra mengalami kenaikkan, petani merasa senang.
"Saat ini semua petani kopra merasa sangat senang, karena pendapatan mereka menjadi bertambah dari sebelumnya," ungkap Wajri.
Namun, diakui Wajri, harga kopra ditingkat petani selalu naik turun. Jika harga kopra turun, petani malah enggan untuk memproduksi kopra. Petani malah memilih menjual kelapa bulat, soalnya selain lebih praktis juga tidak mengeluarkan biaya tambahan. (Ant)