Jakarta (ANTARA Jambi) - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu
mengatakan TNI adalah pihak yang akan membangun pangkalan militer
Indonesia di Kepulauan Natuna yang diunjukkan untuk menjaga kedaulatan
dan menegaskan penegakkan hukum.
"Kan sudah direncanakan sejak
September 2015, diawali dengan kebijakan dari saya selaku Menhan,
kemudian pelaksanaannya dilanjutkan oleh Panglima TNI," kata dia usai
pelepasan mudik bagi personel Kementerian Pertahanan di Jakarta, Jumat.
Sesuai
perintah Presiden Joko Widodo untuk menjaga kedaulatan dan menegaskan
penegakan hukum di Kepulauan Natuna, Panglima TNI Jenderal Gatot
Nurmantyo menjelaskan akan membangun beberapa pangkalan militer di
wilayah ini, termasuk pengembangan infrastruktur, salah satunya
perpanjangan runway atau landasan ancang Lanud Ranai.
"Perlu ada tempat pesawat tempur di sana, perlu ada ground support equipment pesawat tempur di sana," kata Gatot beberapa waktu lalu.
Dengan
memulai proses pembangunan pada 2016, sejumlah kawasan di Natuna,
Morotai, Biak, dan Saumlaki-Selaru, sudah berkembang pada 2017.
Menurut
Gatot, pemerintah perlu membangun dermaga yang dapat disinggahi kapal
perang RI untuk menjaga keamanan perairan serta menambah radar untuk
memantau wilayah di seluruh kawasan perbatasan.
Wilayah Kepulauan
Natuna berbatasan langsung dengan Malaysia, Vietnam, dan Kamboja, serta
sekaligus wilayah laut Indonesia yang menjadi jalur utama pelayaran
global, terutama bagi kapal-kapal yang hendak menuju Hong Kong, Jepang,
dan Korea Selatan.
Pengembangan Natuna menjadi keharusan dan
prioritas utama pemerintah Indonesia, bukan saja karena Presiden Jokowi
ingin perbatasan menjadi beranda terdepan Indonesia, melainkan juga
ingin mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Pangkalan militer di Natuna akan dibangun oleh TNI
Jumat, 1 Juli 2016 13:41 WIB
......Kan sudah direncanakan sejak September 2015......