Chicago, Antarajambi.com- Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New
York Mercantile Exchange gagal memperpanjang kenaikan beruntunnya,
berakhir turun tipis pada Senin (Selasa pagi WIB), karena dolar AS
sediki menguat setelah turun tajam pekan lalu.
Kontrak emas
paling aktif untuk pengiriman Agustus turun 0,6 dolar AS atau 0,05
persen, menjadi menetap di 1.254,30 dolar AS per ounce.
Ukuran
luas mata uang AS, dolar AS, yang membandingkan greenback terhadap
setengah lusin mata uang lainnya, turun sekitar 1,7 persen selama bulan
ini, namun naik tipis menjadi 0,2 persen menjadi 94,03 pada pukul 19.30
GMT.
Komoditas-komoditas yang dihargakan dalam dolar AS sering
diperdagangkan terbalik dengan dolar AS, karena pergerakan di unit AS
dapat mempengaruhi daya tarik komoditas-komoditas tersebut kepada para
pemegang mata uang lainnya.
Harga emas telah mencatat penutupan
tertinggi dalam satu bulan terakhir pada Jumat (21/7), mencapai lebih
dari dua persen dalam sepekan, karena gejolak seputar Gedung Putih
mendorong permintaan terhadap aset-aset "safe haven" logam mulia, dan
dolar yang goyah meningkatkan daya tarik emas bagi para investor yang
menggunakan mata uang lain untuk membeli logam mulia.
Pada pekan ini, perhatian sekarang beralih ke pertemuan kebijakan Federal Reserve.
Para
analis mengatakan komunikasi The Fed pada Rabu (26/7) tidak diharapkan
untuk menyampaikan arahan kebijakan baru, namun mungkin akan
menyampaikan perubahan bagaimana data ekonomi saat ini sesuai dengan
pandangan Fed tentang ekonomi dunia.
Sedangkan untuk logam mulia
lainnya, perak untuk pengiriman September turun 1,4 sen atau 0,09
persen, menjadi ditutup pada 16,443 dolar AS per ounce.
Platinum untuk pengiriman Oktober turun 5,1 dolar AS atau 0,54 persen, menjadi ditutup pada 932,3 dolar AS per ounce.
Emas berjangka sedikit menurun karena dolar AS stabil
Selasa, 25 Juli 2017 7:54 WIB