Sanaa, Yaman, Antarajambi.com - Kolera di Yaman, yang dicabik perang,
telah menewaskan 2.048 orang sejak wabah tersebut menyebar pada April,
kata media setempat dengan mengutip laporan Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) pada Rabu (6/9).
Sebanyak 612.009 orang telah tertular, kata WHO di akun Twitter resminya.
Menurut data WHO, kasus dugaan yang paling banyak dilaporkan dari
Ibu Kota Yaman, Sanaa, dan Provinsi Hajjah serta Hodeidah di bagian
barat-laut negeri tersebut.
Pada 14 Agustus, WHO mengumumkan jumlah korban jiwa akibat kasus
dugaan kolera di Yaman mencapai setengah juta, yang paling banyak yang
dicatat sejak Perang Dunia II.
Pada Senin, Dana Anak PBB (UNICEF) mengatakan penyebaran diare dan
kolera di negara Arab itu telah secara efektif dikekang, tapi UNICEF
memperingatkan mengenai korban jiwa lain akibat penularan penyakit
tersebut selama perang berkecamuk.
Lebih dari separuh kasus dugaan adalah anak kecil, kata UNICEF, sebagaimana diberitakan Xinhua.
UNICEF menyatakan melambatnya penyebaran wabah tersebut terjadi
karena "perjuangan bersejarah setiap hari" oleh pekerja kesehatan lokal
dengan dukungan internasional.
Lebih dari 40.000 relawan setempat mendatangi rumah-demi-rumah dalam
upaya meningkatkan kesadaran mengenai kolera di seluruh Yaman. Sejauh
ini lebih dari 2,7 juta keluarga, atau hampir 80 rumah tanggal telah
dijangkau, kata UNICEF.
Perang di Yaman, yang telah berlangsung selama lebih dari 2,5 tahun,
telah menghancurkan sebagian besar sistem kebersihan dan pengairan di
ngeri itu, dan lebih separuh instalasi kesehatan di Yaman tak
beroperasi, dan sebanyak 15 juta orang tak memperoleh akses ke air yang
aman serta perawatan kesehatan dasar.
Perang juga telah mendorong negeri itu ke ambang kelaparan, sebanyak
385.000 anak menderita kurang gizi akut, sehingga mereka menghadapai
peningkatan ancaman kolera dan diare berair akut, kata lembaga PBB
tersebut.
WHO: korban meninggal akibat kolera jadi 2.048 di Yaman
Kamis, 7 September 2017 10:05 WIB