New York, Antarajambi.com - Kurs dolar AS berakhir melemah terhadap
mata uang utama lainnya pada Selasa (Rabu pagi WIB), di tengah
komentar-komentar para pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) dan spekulasi
bahwa rencana perombakan pajak yang diajukan Trump akan macet.
Euro naik ke tertinggi sesi perdagangan terhadap dolar AS, karena
Sabine Lautenschlaeger, wakil ketua dewan pengawas ECB, meminta bank
sentral mengembalikan pembelian aset pada 2018.
Sementara itu, telah ada spekulasi bahwa rencana perombakan pajak
yang diajukan Trump akan macet, sehingga membebani greenback.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang
utama, turun 0,45 persen menjadi 93,253 pada akhir perdagangan.
Trump dan Partai Republik di Kongres berharap memberlakukan paket
pemotongan pajak untuk perusahaan, usaha kecil, dan individu sebelum
Januari. Dia mengatakan bahwa pajak yang lebih rendah akan mendorong
pertumbuhan ekonomi, lapangan pekerjaan dan upah.
Namun, media melaporkan sebuah pertengkaran antara Trump dan seorang
senator Republikan yang berpengaruh telah menimbulkan kekhawatiran.
Pada akhir perdagangan New York, euro meningkat menjadi 1,1807 dolar
AS dari 1,1749 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris
meningkat menjadi 1,3204 dolar AS dari 1,3153 dolar AS pada sesi
sebelumnya. Dolar Australia meningkat menjadi 0,7783 dolar AS dari
0,7760 dolar AS.
Dolar AS dibeli 112,31 yen Jepang, lebih rendah dari 112,66 yen pada
sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9751 franc Swiss dari 0,9799
franc Swiss, dan turun menjadi 1,2510 dolar Kanada dari 1.2539 dolar
Kanada, demikian Xinhua.
Dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya
Rabu, 11 Oktober 2017 7:38 WIB