Jakarta, Antarajambi - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Darmin Nasution memperkirakan inflasi 2017 akan sebesar 3,1 persen (year
on year/yoy), atau meningkat tipis dari inflasi 2016 yang sebesar 3,02
persen (yoy).
Darmin di Kantor Bank Indonesia, Jakarta, Senin,
mengatakan meskipun laju inflasi cenderung terus menurun sepanjang
tahun, pemerintah tetap mewaspadai potensi tekanan inflasi dari kelompok
harga barang yang bergejolak (volatile foods) atau bahan pangan,
mengingat permintaan pangan biasanya meningkat di akhir tahun.
"Jika
dilihat, Oktober 2017 kan hanya 2,67 persen (year to date/ytd) kalau
tambah 0,2 persen (di November 2017) masih 2,8 persen atau 2,9 persen
tambah nanti satu bulan lagi ya sekitar 3,1 persen," ujarnya.
Selain
itu, lanjut Darmin, biasanya terdapat perubahan cuaca yang signifikan
pada akhir tahun ini. Hal itu dikhawatirkan mempengaruhi hasil panen
petani dan tingkat kecukupan pangan bagi masyarakat.
"Hal yang kami tidak tahu pada musim ini, apakah ada tekanan volatile foods? Ya sebetulnya sih cuaca tidak jelek, tapi juga ada soal hama," tuturnya.
Dengan
perkiraan inflasi 3,1 persen di akhir tahun, Darmin memperkirakan
pertumbuhan ekonomi akan sebesar 5,1 persen (year on year/yoy).
Adapun
Badan Pusat Statistik (BPS) pada Senin ini melaporkan, inflasi bulanan
November sebesar 0,2 persen (mtm), sehingga inflasi tahun kalender 2,87
persen (ytd), dan inflasi tahunan 3,3 persen (yoy).
"Inflasi November dipengaruhi oleh kenaikan harga cabai merah, bawang merah dan beras," kata Kepala BPS Suhariyanto.
Ketiga
harga komoditas tersebut mengalami kenaikan karena pengaruh musim yang
tidak menentu sehingga mempengaruhi hasil produksi.
Kenaikan
harga cabai merah dalam periode ini memberikan andil inflasi sebesar
0,06 persen, diikuti harga beras yang memberikan andil inflasi 0,03
persen dan harga bawang merah dengan andil inflasi 0,02 persen.
"Harga beras dalam November 2017 mengalami kenaikan harga tipis, tapi bobotnya besar dalam inflasi," ujar Suhariyanto.
Harga
bahan pangan yang ikut mengalami kenaikan dan memberikan andil terhadap
inflasi adalah daging ayam ras, ikan segar dan telur ayam ras.
Secara keseluruhan, kelompok bahan makanan tercatat memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,37 persen pada November 2017.
Darmin Perkirakan Inflasi 2017 Sebesar 3,1 Persen
Senin, 4 Desember 2017 16:25 WIB