Jakarta, (Antaranews jambi) - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian melalui Kasdam Jaya Brigadir Jenderal TNI Suharyanto menyampaikan amanat antisipasi aksi "sweeping" oknum anggota organisasi kemasyarakatan (ormas) saat perayaan Natal dan Tahun Baru.
Amanat Kapolri itu dibacakan Kasdam Jaya saat sambutan gelar pasukan Operasi Lilin di Polda Metro Jaya, Jumat.
Dikatakan Brigjen TNI Suharyanto, Polri telah menginventalisir beberapa potensi aksi kejahatan konvensional, aksi terorisme dan aksi intoleransi termasuk sweeping.
Selain itu, aparat juga akan menjaga potensi kecelakaan moda transportasi laut, udara, dan darat, kemacetan lalu lintas, serta kestabilan harga pangan melalui Operasi Lilin yang digelar 21 Desember 2018-1 Januari 2019.
Suharyanto menuturkan Polri memperkirakan akan terjadi peningkatan kegiatan masyarakat selama perayaan Natal dan Tahun Baru yang berpotensi menimbulkan kriminalitas.
"Peningkatan kegiatan masyarakat akan menimbulkan potensi kejahatan jalanan seperti premanisme, pencurian, dan pencopetan," ujar Suharyanto.
Suharyanto juga menyampaikan kata sambutan Kapolri yang meminta seluruh anggota pengamanan Operasi Lilin mengedepankan pendekatan persuasif atau aktif dialog dengan pimpinan ormas dan tokoh masyarakat, serta tokoh agama.
"Kepada pimpinan ormas diimbau agar tidak melakukan sweeping, kemudian melaporkan kepada pihak kepolisian sesuai aturan yang berlaku," ujar Suharyanto yang didampingi Wakil Kepala Polda Metro Jaya Brigadir Jenderal Polisi Wahyu Hadiningrat.
Polri bersama TNI dan instansi terkait lainnya mengerahkan 167.783 personel gabungan guna mengamankan Operasi Lilin 2018. (*)
Polri antisipasi aksi 'sweeping' di akhir tahun
Jumat, 21 Desember 2018 11:25 WIB