Jakarta (ANTARA) - Aljazair menyingkirkan Pantai Gading lewat adu penalti yang berakhir 4-3 dalam laga perempat final Piala Afrika 2019 di Stadion Suez, Mesir, Jumat dini hari WIB, untuk menantang Nigeria pada babak semifinal.
Setelah imbang 1-1 bertahan hingga waktu normal usai serta babak tambahan, dua penendang Pantai Gading Wilfried Bony dan Serey Die gagal melakoni tugasnya sehingga Aljazair lolos ke babak semifinal, demikian catatan laman resmi turnamen.
Tapi Aljazairsempat dilanda ketegangan karena penendang terakhir mereka Youcef Belaili mendapati tembakannya membentur tiang kiri gawang, beruntung Die juga mengalami nasib serupa sehingga Pasukan Rubah Gurun bersorak gembira.
Aljazair unggul lebih dulu berkat gol Sofiane Feghouli pada menit ke-20 setelah menyambut umpan tarik kiriman Ramy Bensebaini dan mereka berhasil menahan gelombang serangan Pantai Gading hingga babak pertama berakhir.
Baca juga: Nigeria dan kekuatan mentalnya lahirkan gol menit-menit akhir
Memasuki babak kedua, serangan cepat Aljazair membuahkan hadiah tendangan penalti ketika penyerang Baghdad Bounedjah dijatuhkan kiper Sylvain Gbohouo.
Sayang, eksekusi penalti Bounedjah yang sudah memperdaya Gbohouo malah membentur mistar gawang.
Hal itu harus dibayar cukup mahal oleh Aljazair yang pada menit ke-62 ketika gawang mereka dibobol Jonathan Kodjia untuk mengubah skor menjadi imbang 1-1.
Usai kedudukan imbang, Aljazair berusaha merespon namun tembakan Riyad Mahrez yang sudah tak mampu dijangkau Gbohouo berhasil disapu Mamadou Bagayoko sebelum melewati garis gawang.
Aljazair berusaha keras memastikan kemenangan dalam waktu normal, termasuk menurunkan Adam Ounas menggantikan Bounedjah yang kemudian menghabiskan sisa pertandingan diliputi raut kekecewaan serta kekhawatiran di bangku cadangan.
Skor 1-1 tak berubah hingga waktu normal berakhir juga ketika 2x15 menit babak tambahan selesai dimainkan. Aljazair sebetulnya sempat hampir memastikan kemenangan pada pengujung babak tambahan kedua lewat tendangan bebas Andy Delort yang sayang melenceng tipis di sisi gawang.
Baca juga: Mulai diadopsi, tiga keputusan penting wasit berlandaskan VAR
Dalam adu penalti, Aljazair memperoleh keunggulan setelah kiper Rais M'Bolhi sukses menghentikan tembakan Bony di sisi kiri bawah gawang. Belaili, penendang kelima Aljazair berpeluang memastikan kemenangan, namun tembakannya membentur tiang kanan gawang.
Beruntung bagi Belaili, ia bisa bernapas lega setelah nasib serupa juga dijalani penendang terakhir Pantai Gading, Die.
Aljazair melaju, memupuk mimpi mereka untuk bisa mengulangi kesuksesan menjuarai Piala Afrika pada edisi 1990, sedangkan Pantai Gading harus rela kebangkitan mereka tertunda lagi.
Baca juga: Kiprah Afsel berakhir usai gagal temukan sentuhan terakhir
Susunan pemain:
Pantai Gading (4-3-3): Sylvain Gbohouo; Mamadou Bagayoko, Ismael Traore, Wilfried Kanon (Cheick Comara), Wonlo Coulibaly; Franck Kessie, Ibrahim Sangare (Jean-Philippe Gbamin), Serey Die; Wilfried Zaha (Maxwel Cornet), Jonathan Kodjia (Wilfried Bony), Max Gradel
Pelatih: Ibrahim Kamara
Aljazair (4-1-4-1): Rais M'Bolhi; Youcef Atal (Mehdi Zeffane), Aissa Mandi, Djamel Benlamri, Ramy Bensebaini; Adlene Guedioura; Riyad Mahrez (Adam Ounas), Sofiane Feghouli (Andy Delort) Ismael Bennacer, Youcef Belaili; Baghdad Bounedjah (Islam Slimani)
Pelatih: Djamel Belmadi