Pariaman, (ANTARA) - Dua nelayan di Kota Pariaman, Sumatera Barat dlarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat untuk mendapatkan perawatan intensif karena tersengat ubur-ubur jenis Bluebottle saat menangkap ikan di perairan laut daerah itu.
"Salah satu korban adalah anak buah kapal (ABK) saya, kejadian sekitar 10 hari lalu. Seorang lagi Ali Imran (43 warga setempat yang terjadi beberapa hari lalu," kata nakhoda kapal nelayan di Pariaman Perizal (37) di Pariaman, Jumat.
Ia mengatakan ABK tersebut tersengat ubur-ubur jenis "bluebottle" di wilayah Pulau Kasiak ketika mengangkat jaring di tengah laut. Namun dia juga melihat ubur-ubur itu mengapung di sepanjang peraian Pariaman.
Usai ABK-nya tersengat ubur-ubur, kulit langsung memerah dan melepuh serta detak jantungnya melemah.
Melihat kondisi itu ia langsung menuju daratan untuk membawa ABK tersebut ke rumah sakit, serta mendapatkan sejumlah suntikan dan perawatan.
"Selama saya melaut di Perairan Pariaman baru kali ini saya melihat ubur-ubur ini," katanya.
Setelah kejadian itu para nelayan banyak yang takut dan yang pergi lebih berhati-hati dalam melaut, karena takut mengalami kejadian serupa.
"Untung waktu itu ABK saya bisa mendapatkan perawatan cepat, jika terlambat sedikit nyawanya bisa tak ditolong," kata dia.
Salah seorang korban tersengat ubur-ubur Ali Imran (43) mengatakan ia melihat ubur-ubur itu di wilayah Pulau Angso Duo pada Minggu (29/9).
"Karena ingin mengetahui bagaimana rasanya sengatannya, saya memegang dan memainkannya," katanya.
Namun tidak lama setelah itu, tangannya terasa panas, lalu diikuti dengan sendi lengan sakit, lama kelamaan detak jantung lemah sehingga ia harus dirawat di RSUD Pariaman.
Ia mengimbau warga dan nelayan agar lebih berhati-hati jika melihat ubur-ubur di Perairan Pariaman, jika melihatnya lebih baik menghindar.
Sementara itu Direktur RSUD Kota Pariaman dr. Indria Velutina membenarkan adanya nelayan yang tersengat ubur-ubur tersebut.
"Salah satu pasien dirawat pada 7 September 2019," katanya.
Dua nelayan Pariaman tersengat ubur-ubur sampai harus dirawat intensif
Jumat, 4 Oktober 2019 7:59 WIB