Way Kanan, Lampung (ANTARA) - Tim Basarnas Provinsi Lampung bersama personel Polri, TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kabupaten Waykanan dan masyarakat berhasil menemukan tiga korban perahu karam dengan kondisi sudah meninggal dunia.
"Ketiga korban tersebut hilang dalam peristiwa perahu karam di aliran Sungai Tajab, Kampung Kartajaya, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Waykanan," kata Kapolres Waykanan AKBP Andy Siswantoro diwakili Kapolsek Negara Batin Iptu Santoso, di Negara Batin, Sabtu.
Menurutnya, ketiga korban yang tenggelam yaitu Edi Purwanto (36), Julianto (22), dan Bowo (19) warga di Kampung Gedung Jaya, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Waykanan.
Ia menjelaskan kronologis kejadian yakni Polsek Negara Batin mendapatkan informasi dari Kepala Kampung Kartajaya Kenedy kepada Babinkamtibmas Polsek Negara Batin Bripka Petrus Apriyanto via WhatsApp pada Kamis, 2 Januari sekitar pukul 18.10 WIB, atas kejadian perahu tenggelam atau terbalik di aliran Sungai Tajab Kampung Kartajaya.
Kapolsek kemudian bersama enam personel Polsek Negara Batin mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan pencarian korban.
Petugas dibantu warga sekitar bersama tim gabungan masih berusaha melakukan pencarian secara manual dengan menyisir pinggiran sungai hingga Kamis, 2 Januari 2020, pukul 23.40 WIB pencarian dihentikan mengingat air sungai meluap dan cuaca mendung disertai hujan dan gelap.
Keesokan harinya pada Jumat, 3 Januari 2020 pagi, lanjut Santoso, datang petugas dari Tim Basarnas bersama TNI-Polri dan BPDB Kabupaten Waykanan serta relawan dari Kampung Kartajaya dan Kampung Gedungjaya kembali melakukan pencarian yang menjadi lokasi menghilangnya ketiga korban.
Derasnya arus air sungai di Tajab, Kampung Kartajaya membuat proses evakuasi berjalan lamban.
"Ketiga korban baru ditemukan oleh Tim SAR TNI-Polri dan masyarakat pada Sabtu, 4 Januari 2020 sekitar pukul 02.54 WIB dalam keadaan meninggal dunia," katanya pula.
Korban pertama yakni Bowo sekitar 4 km dari TKP, disusul Edi Purwanto pada Sabtu, 4 Januari 2020 pukul 06.30 WIB sekitar 4 km dari TKP dalam keadaan mengapung di pinggiran sungai, dan terakhir jenazah Julianto ditemukan Sabtu, 4 Januari 2020 pukul 06.45 WIB lebih kurang 1 km dari TKP.
Berdasarkan pemeriksaan medis dari Puskesmas Gistingjaya dan Purwa Agung, korban dinyatakan meninggal dunia akibat tenggelam dan tidak didapati tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
"Akibat peristiwa tersebut, pihak keluarga menerima dan mengikhlaskan, serta tidak melakukan autopsi. Selanjutnya jenazah korban diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan," ujarnya pula.