Makassar (ANTARA) - Sebanyak 23 orang pedagang pasar tradisional di Kota Makassar dan Kabupaten Gowa yang hasil rapid tesnya reaktif Coronavirus Disease (COVID-19) dimasukkan ke hotel yang sudah disiapkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan guna menjalani isolasi.
"Bagi mereka yang hasilnya reaktif akan dimasukkan ke Hotel Swiss Bell, Hotel Losari Makassar dan Hotel Harper Makassar," papar Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Sulawesi Selatan, Muh Ichsan Mustari melalui virtual video confrence di Makassar, Selasa malam.
Kendati rapid tes massal yang dilaksanakan Pemerintah Kota Makassar dan Kabupaten Gowa, di hari pertama dan hasilnya terjaring 23 orang dari rapid tes reaktif, namun kata dia, tidak serta merta proses transaksi jual beli di pasar tradisional diperketat.
"Jual beli di pasar tetap jalan, asalkan mematuhi protokol kesehatan, disiplin mengikuti aturan, utamakan physical distancing atau jaga jarak fisik, senantiasa mengenakan masker dan rajin cuci tangan," ujarnya menyarankan.
Sejauh ini Pemprov Sulsel telah menjalankan program duta rekreasi COVID-19 dengan menyiapkan kamar hotel bagi Orang Dalam Pemantauan (ODP), Orang Tanpa Gejala (OTG) termasuk orang yang telah rapid tes hasilnya Reaktif, maupun Pasien Dalam Pengawasan atau PDP.
Dari jumlah rapid tes massal hari pertama di Kota Makassar pada empat pasar tradisional seperti pasar Pabaeng-baeng, Pa'baeng-baeng Blok Timur, Sambung Jawa dan Parangtambung, jumlah yang menjalani tes sebanyak 548 orang, namun 21 orang diantaranya menunjukkan hasil reaktif terpapar COVID-19.
Sementara di Kabupaten Gowa, dari lima kecamatan yang memiliki pasar tradisional dengan jumlah di rapid tes sebanyak 907 orang, dua orang diantaranya menujukkan hasil reaktif terpapar COVID-19.
Lima kecamatan tersebut masing-masing Kecamatan Sombaopu, Kecamatan Pallangga, Kecamatan Barombong, Kecamatan Pattallassang, dan Kecamatan Bajeng, di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Di Sulsel 23 pedagang pasar tradisional reaktif COVID-19 diinapkan hotel
Rabu, 13 Mei 2020 7:09 WIB