Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo menegaskan penerapan normal baru di masing-masing wilayah dilakukan secara bertahap dan berdasarkan skala prioritas.
Baca juga: Jelang normal baru, ini tempat wisata di Jabodetabek yang segera buka
Presiden menyampaikan di beberapa daerah, sudah dilakukan pembukaan wilayahnya sebesar 50 persen. Beberapa daerah yang sudah melakukan hal tersebut akan dievaluasi secara berkala.
Presiden juga mengapresiasi pembukaan tempat ibadah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah COVID-19.
Baca juga: Peneliti : Normal baru buka peluang kepercayaan investor
Dia juga meminta jajarannya mencermati prioritas pemberlakuan normal baru pada sektor ekonomi yang memiliki tingkat penularan COVID-19 rendah namun memiliki dampak ekonomi tinggi seperti sektor pertanian, peternakan, perkebunan, industri manufaktur, konstruksi, perminyakan, pertambangan dan sebagainya.
Pada kesempatan itu Presiden juga menekankan pentingnya prakondisi normal baru secara ketat, yakni dengan terus menyosialisasikan kepada masyarakat secara masif atas pentingnya penggunaan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan tidak berkerumun dalam keramaian yang terlampau padat.
Baca juga: Pemerintah pusat tawarkan pemda lakukan pelonggaran aktivitas
Jika hal tersebut terus disampaikan terus menerus, serta diikuti simulasi-simulasi yang baik Presiden meyakini masyarakat akan memiliki kesiapan ketika normal baru sudah betul-betul diterapkan.
"Saya juga sudah memerintahkan Panglima TNI dan Kapolri untuk menghadirkan aparat di daerah, untuk mengingatkan warga atas protokol kesehatan," ujar Presiden.
Baca juga: Sambut normal baru, Natuna akan buka kembali penerbangan