Jambi (ANTARA) - Berawal dari kecintaanya dan keinginan untuk ikut menjadi bagianmengembangkan obyek wisata kompleks percandian Muara Jambi, Adi Putra (34) memutuskan terjun membuat kerajinan tangan dan souvenir khas kawasan wisata itu
"Saya memulai usaha ini kurang lebih sejak 7 tahun lalu, awalnya coba-coba membuat gelang 'sebalik sumpah' dan ternyata peminatnya cukup banyak," kata Adi ketika ditemui di kediamannya di kopleks percandian di Desa Muara Jambi Kecamatan Maro Sebo Kabupaten Muarojambi.
Bukan hanya membuat gelang sebalik sumpah saja, Adi Putra dan istrinya yang juga memiliki kemampuan menjahit mengembangkan kerajinannya berupa miniatur rumah adat, miniatur candi gumpung, candi tinggi, tas pandan dan tikar pandan.
"Semakin pesatnya pemesanan kerajinan tangan ini, Alhamdulillah bisa lebih berkembang," katanya.
Kerajinan tangan gelang sebalik sumoah dijual dengan harga yang bermacam-macam, dari kisaran harga hingga 25.000. Sedangkan untuk miniatur candi dan tas pandan 25 ribun hingga Rp300.000 per buah.
Barang kerajinan itu tak hanya dijual di wilayah Jambi, penjualan kerajinan tangan Adi pun sudah dipasarkan ke beberapa kota di luar Jambi.
" Kerajinan tangan yang saya buat ini mengalami peningkatan penjualan di akhir pekan, karena saya juga membuka kios di Wilayah Candi Muaro Jambi, namun akibat pademi Covid-19 mengakibatkan penurunan penjualan," katanya.
Tak sampai di situ, Adi juga mendirikan sanggar untuk pelatihan membuat kerajinan tangan bagi warga sekitar dan umum yang di beri nama dengan Amanah Souvenir.
"Sanggar yang saya dirikan ini tidak hanya untuk pelatihan pembuatan kerajinan tangan saja, namun untuk mendukung peningkatan kualitas layanan wisata. Harapan saya ke depannya sanggar ini bermanfaat untuk masyarakat sekitar," katanya menambahkan.