Jakarta (ANTARA) - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui seluruh anak perusahaannya melakukan program Peremajaan Kebun Kelapa Sawit Rakyat (PSR) dengan mengganti tanaman lama dengan tanaman yang baru sesuai dengan prinsip-prinsip "good agricultural practices" (GAP).
Direktur Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) M. Abdul Ghani menjelaskan program peremajaan ini dilatarbelakangi oleh permasalahan tanaman yang tidak produktif di perkebunan sawit rakyat. Luas peremajaan kebun sawit milik anak usaha PTPN mencapai 223.720 hektare.
Melalui Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) atau replanting sawit, diharapkan dapat meningkatkan produksi kelapa sawit dan memberikan hasil yang optimal sehingga kesejahteraan petani plasma meningkat, di samping juga untuk menjaga kesinambungan pasokan bahan baku ke pabrik kelapa sawit PTPN Group.
"Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) ini, PTPN Group mengharapkan produksi kebun kelapa sawit dapat meningkat sejalan dengan rencana peremajaan kebun kelapa sawit milik anak perusahaan PTPN I hingga PTPN XIV seluas 223.719,71 hektare," kata Ghani dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Program BUMN Untuk Sawit Rakyat ditandai dengan tanam perdana peremajaan kebun sawit plasma PTPN V sebagai anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara di Kabupaten Rokan Hulu, Riau. PTPN V akan melakukan peremajaan kebun kelapa sawit plasma seluas 18.250 Ha, yang tersebar di lima kabupaten di Provinsi Riau.
Sebagai anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), fokus peremajaan sawit rakyat di samping untuk menyejahterakan petani plasma, juga untuk menjaga kesinambungan pasokan bahan baku ke PKS, di mana hampir 50 persen pasokan tandan buah segar (TBS) ke pabrik kelapa sawit (PKS) PTPN V berasal dari plasma dan pihak ketiga.
Ghani menambahkan sebagai dukungan perusahaan dalam percepatan program peremajaan sawit rakyat (PSR), PTPN V sebagai anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) telah melakukan kerja sama dengan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS Medan) dalam penyediaan sekitar 1,5 juta bibit kelapa sawit.
Direktur PTPN V Jatmiko mengatakan bahwa manfaat dari program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) adalah memberdayakan petani plasma dengan memperoleh tambahan pendapatan, serta meningkatkan kualitas dan memperkuat manajemen yang hasilnya akan berdampak kepada perekonomian masyarakat.
Ia mengatakan bahwa peremajaan sawit plasma PTPN V menyentuh angka 20 persen dari total areal sawit seluas 56.665 hektare. Hingga 2023 mendatang, PTPN V menargetkan melakukan program peremajaan sawit plasma hingga 18.250 hektare yang menyebar di lima kabupaten di Riau. Jika program itu tercapai, 40 persen sawit plasma PTPN V telah diremajakan.