Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan program vaksinasi COVID-19, yang sudah mulai dilakukan pemerintah, akan membawa harapan bagi perekonomian Indonesia segera mengalami pemulihan.
"Terutama, daerah yang mengalami COVID-19 paling tinggi akan segera mengombinasikan vaksinasi dan disiplin kesehatan. Kalau itu dilakukan, kita boleh berharap perekonomian bisa pulih kembali," katanya dalam acara 11th Kompas100 CEO Forum di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Pemerintah masih mengkaji mekanisme vaksinasi COVID-19 secara mandiri
Sri Mulyani mengatakan program vaksinasi mampu membawa harapan bagi pemulihan ekonomi nasional karena akan menimbulkan suasana percaya diri pada masyarakat dalam beraktivitas.
Ia menjelaskan peningkatan mobilitas masyarakat akan berdampak pada perbaikan kegiatan penunjang ekonomi yaitu konsumsi, investasi, hingga ekspor.
Ia menyebutkan penanganan COVID-19 untuk tahun ini akan memakan anggaran Rp61,8 triliun dan diperkirakan masih bisa berubah karena adanya ketidakpastian terhadap peningkatan jumlah kasus.
"Ini masih akan bisa berubah dengan adanya ketidakpastian terhadap peningkatan jumlah kasus dan juga keinginan pemerintah untuk mengamankan supply vaksin COVID-19," katanya.
Jumlah kasus COVID-19 per Rabu (20/1/2021) telah mencapai 939.948 dengan pertambahan pada Rabu 12.568, sedangkan total kesembuhan sebanyak 763.703 dan total kematian 26.857 orang.
Meski demikian, Sri Mulyani memastikan pemerintah akan terus mengawal program vaksinasi dengan tata kelola yang melalui landasan hukum yang tepat sehingga tetap akuntabel.
"Kita perlu merumuskan kebijakan-kebijakan ekonomi namun pada saat yang sama tetap waspada dan memberikan prioritas agar COVID-19 bisa ditangani dan dikendalikan," tegasnya.
Baca juga: Tidak ada efek samping dari vaksinasi di Jakarta
Baca juga: Menkeu jamin anggaran vaksinasi tersedia