Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Fakultas Teknik Universitas Jember (Unej), Jawa Timur, menggunakan dua robot untuk mewakili 89 mahasiswa dan mahasiswi saat acara Yudisium Program Pascasarjana, Sarjana dan Diploma III Periode II Tahun akademik 2020/2021 secara daring di aula fakultas itu, Kamis.
Secara teknis acara yudisium tetap berlangsung secara daring dan tidak ada satupun mahasiswa yang datang ke lokasi, namun kedua robot dirancang layaknya peserta yudisium laki-laki dan perempuan mengenakan jas almamater Unej dan pada bagian wajahnya dipasang gawai yang bisa menunjukkan gambar mahasiswa yang dipanggil melalui aplikasi zoom.
"Penggunaan robot peraga dalam proses yudisium itu sebagai salah satu upaya mencegah penularan COVID-19 antar-peserta yudisium," kata Dekan Fakultas Teknik Dr Triwahju Hardianto dalam sambutanya saat yudisium di kampus setempat.
Menurutnya, yudisium tersebut untuk pertama kalinya menggunakan robot yang didukung oleh tim robotika Fakultas Teknik, sehingga bisa berjalan lebih baik dari sebelumnya dan tentunya tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19 dengan memanfaatkan teknologi.
"Pemanfaatan teknologi dapat membantu upaya pencegahan penularan COVID-19, sehingga Fakultas Teknik terus mengembangkan penelitian untuk menciptakan robot-robot yang dapat membantu pekerjaan di tengah pandemi.
Ia mengatakan sebenarnya ada tiga robot yang dikembangkan dan salah satunya adalah robot untuk pengganti peserta yudisium dan apabila berhasil dengan baik, maka bisa jadi robot itu juga dipakai dalam prosesi wisuda di Unej.
Sementara Tim Robotika Fakultas Teknik Unej Khairul Anam mengatakan robot tersebut bisa bergerak kanan, kiri, maju, mundur, dan menunduk dengan menggunakan remote control.
"Di depan wajahnya ada gawai yang menunjukkan gambar peserta yudisium melalui zoom dan robot yang mewakili mahasiswa itu bertugas menerima ijazah dari Dekan Fakultas Teknik secara langsung," katanya.
Sejauh ini, lanjut dia, kendalanya saat zoom yakni peserta dan dekan tidak bisa saling melihat melalui tampilan di gawai, sehingga pihaknya akan memperbaiki kendala tersebut.
"Robot yudisium itu adalah perdana dan akan terus dievaluasi, agar bisa lebih sempurna dan tidak ada kendala saat proses zoom berlangsung," katanya.
Anam menjelaskan robot yang dibuat tidak hanya untuk seremonial kelulusan mahasiswa saat yudisium, namun pihaknya juga membuat robot asisten perawat dan robot untuk mebantu proses sterilisasi ruangan dengan sinar UV.
"Kami terus menyempurnakan robot asisten perawat dan robot untuk membantu proses sterilisasi ruangan dengan sinar UV," katanya.
Ke depan, jika pandemi itu sudah selesai maka robot-robot tersebut akan terus dikembangkan untuk membantu proses pendidikan pada tingkat menengah ke bawah dan juga bisa difungsikan sebagai asisten guru atau lainnya untuk kepentingan pendidikan.