Jakarta (ANTARA) - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengatakan inovasi diarahkan untuk penguatan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan daya saing usaha tersebut.
Untuk itu, UMKM benar-benar harus terkoneksi dengan dunia digital agar bisa mengikuti irama perkembangan bisnis ke depan.
Di sisi lain, pemerintah Indonesia juga mendorong perbaikan dan kemajuan di sektor industri manufaktur.
Baca juga: Menteri: Teknologi tepat guna harus relevan kebutuhan masyarakat
Baca juga: Menristek sebut investasi akan berkelanjutan jika disertai inovasi
Untuk bisa mencapai tujuan tersebut, tentunya sumber daya manusia Indonesia atau talent pool harus benar-benar disiapkan dengan baik.
Banyak ahli-ahli di bidang digital maupun di bidang revolusi industri ke-4 sangat dibutuhkan untuk bisa menunjang transformasi digital.
SDM Indonesia sendirilah yang diharapkan menghasilkan inovasi dan teknologi untuk meningkatkan daya saing UMKM, sehingga tidak sepenuhnya bergantung kepada teknologi yang didatangkan dari luar.
Penggunaan tingkat komponen dalam negeri juga diharapkan akan meningkat, dan adopsi teknologi terutama Big Data dan Internet of Things (IoT) akan makin dikuasai oleh ahli-ahli yang berasal dari Indonesia.
Big Data dan IoT menjadi penting karena dua komponen dari revolusi industri ke-4 itu akan bisa mempercepat transformasi digital di Indonesia, dan ada banyak minat dan keahlian di bidang tersebut yang diharapkan dapat membawa Indonesia menjadi pemain dalam bidang transformasi digital.
Baca juga: Menristek inginkan masyarakat "fanatik" terhadap hasil inovasi lokal
Baca juga: Menristek: Inovasi sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi tinggi