Jambi (ANTARA) - Penjabat Gubernut Jambi Hari Nur Cahya Murni meminta pemerintah Kabupaten Sarolangun untuk melakukan pencegahan dan mitigasi bencana mengingat daerah itu merupakan salah satu kawasan rawan gerakan tanah, khususnya pada musim penghujan.
"Menindaklanjuti rapat koordinasi penanggulangan bencana, Presiden telah menekankan upaya pencegahan dan mitigasi bencana, mengingat Sarolangun merupakan kawasan rawan tanah longsor maka perlu diimplementasikan empat hal pokok yaitu pencegahan, penanggulangan, penanganan pasca bencana dan mengefektifkan law enforcement," kata Hari Nur Cahya Murni di Jambi, Senin.
Terlebih saat ini di Jambi masih berada di musim penghujan, yang mana dalam beberapa hari terakhir diguyur hujan dengan intensitas cukup tinggi yang disertai dengan angin kencang. Serta pada beberapa waktu yang lalu Kabupaten Sarolangun turut dilanda bencana banjir akibat meluap-nya air Sungai Singkarang, Sungai Batang Barangan, dan Sungai Telentam dan anak sungai lainnya yang berada di Kecamatan Air Hitam.
Dalam bencana banjir di daerah itu terdapat tiga desa yang terdampak yakni Desa Semurung, Lubuk Jering dan Desa Bukit Suban dengan jumlah kepala keluarga yang terdampak sebanyak 533 kepala keluarga dan 1.849 jiwa.
Selain itu, Penjabat Gubernur Jambi dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Sarolangun turut mengingatkan terkait pemulihan ekonomi, dimana Pemerintah Daerah dapat mengoptimalkan pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serta Bangga Buatan Indonesia (BBI).
"Pemulihan ekonomi melalui BBI tersebut sesuai dengan PP Nomor 24 tahun 2019 tentang undang-undang cipta kerja dan PP Nomor 6 tahun 2021 tentang penyelenggaraan kemudahan berusaha di daerah," kata Hari Nur Cahya Murni.
Sementara itu, terkait dengan pandemi COVID-19 Penjabat Gubernur Jambi meminta pemerintah daerah fokus melakukan penanganan COVID-19 dengan implementasi protokol kesehatan dengan menerapkan tracing, treatman dan treasure serta menjaga jarak, memakai masker dan sering mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun.