Balikpapan (ANTARA) - Pertamina Refinery Unit (RU) V Balikpapan akan melakukan penyelidikan untuk mengetahui asal usul api atas kejadian kebakaran di area kilang yang terjadi pada Jumat pagi.
"Tim Pertamina RU V juga melakukan monitoring di lingkungan sekitar kilang," kata Humas Pertamina RU V Ely Chandra Peranginangin di Balikpapan, Jumat.
Ely menjelaskan untuk saat ini diketahui percikan api muncul di sekitar bak pendingin air pada pukul 08.42 Waktu Indonesia Tengah (WITA) dan sempat menyebabkan asap tebal.
Menurut dia, api berhasil dipadamkan kurang lebih 25 menit kemudian setelah unit pemadam kebakaran internal kilang mengerahkan empat truk penyemprot busa.
"Kami berterima kasih karena masyarakat tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa," lanjutnya.
Ely juga memastikan bahwa kejadian tersebut tidak berdampak hingga penghentian operasional kilang, apalagi hingga mengganggu produksi dan distribusi produk BBM.
Ia memastikan dampak dari kebakaran tersebut tidak parah karena tidak terjadi di lokasi yang terkait langsung dengan proses produksi di kilang.
Kejadian ini setidaknya merupakan yang ketiga kalinya di masa proyek peningkatan kapasitas Kilang Balikpapan atau RDMP (refinery development masterplan) yang dimulai Mei 2019.
Peristiwa pertama terjadi pada Agustus 2019, ketika para pekerja tengah memperbaiki pipa di kawasan tangki-tangki di bagian barat kilang. Kemudian, percikan api muncul dan membuat kebakaran. Asap hitam membumbung dan terlihat jelas dari berbagai penjuru kota.
Saat itu, aparat keamanan sampai menutup Jalan Yos Sudarso, atau populer di Balikpapan dengan nama lamanya, Jalan Minjak, yaitu ruas jalan utama di sisi utara komplek Kilang Balikpapan. Api berhasil dikuasai sepenuhnya pukul 11 siang setelah menyala sejak pukul 09.30 WITA.
Kejadian kedua terjadi pada 18 Juni 2020, akibat api membakar unit Hydrocracker Plant 3B. Api yang mulai menyala sejak pukul 14.27 WITA, berhasil dipadamkan pada 15.05 WITA.
Dari semua kejadian ini, semua pekerja di lokasi kejadian selamat.