JAMBI (ANTARA) - Nilai tabungan nasabah melalui agen laku pandai di Jambi mencapai Rp33,4 miliar hingga posisi Desember 2020.
Kepala OJK Provinsi Jambi, Endang Nuryadin di Jambi menuturkan, jumlah tabungan nasabah terbanyak melalui agen laku pandai paling besar berada di Kota Jambi dengan nilai tabungan Rp8,8 miliar. Selanjutnya Kabupaten Kerinci dengan nilai tabungan sebesar Rp7 miliar dan urutan ketiga yakni Batanghari dengan besaran nilai tabungan sebesar Rp 4,4 miliar.
“Nilai transaksinya juga besar, itu artinya masyarakat sudah bisa mendapatkan akses keuangan dengan baik melalui kehadiran agen laku pandai di tempat tinggal mereka,” ujar Endang.
Adapun nilai tabungan melalui agen laku pandai di Kabupaten Tebo sebesar Rp 2,9 miliar, Merangin sebesar Rp 2,3 miliar kemudian Kabupaten Tanjab Barat sebesar Rp 2,2 miliar . nilai tabungan di agen laku pandai wilayah Bungo dan Sarolangun sebesarRp 1,9 miliar. Diikuti oleh Tanjab Timur sebesar Rp1,4 miliar, Sungai Penuh sebesar Rp157,8 juta dan terkecil dari Kabupaten Muaro Jambi sebesar Rp73,6 juta.
Selain tabungan, melalui agen laku pandai ini juga mencatat transaksi kredit atau pembiayaan mikro dengan jumlah nilai kredit sebesar Rp 168 juta dengan jumlah nasabah sebanyak 12 orang. Nasabah pembiayaan mikro di agen laku pandai ini berasal dari Kota Jambi.
Kehadiran agen laku pandai menurut Endang dapat menggerakan perekonomian agen. Selain mempermudah akses keuangan masyarakat, agen laku pandai juga menambah penghasilan lewat transaksi yang dilakukan.
“Masyarakat bisa menabung, bisa mendapatkan kredit. Bisa transfer sehingga tidak perlu ke kecamatan atau jauh ke kantor cabang ini sudah efisien dan rendah pengeluaran,tidak perlu keluar uang lagi,’ tambahnya.