Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak masyarakat agar dapat memenuhi asupan protein yang dibutuhkan saat menjalani ibadah puasa pada bulan Ramadhan.
Terlebih, menurut Artati Widiarti, pasokan ikan di berbagai daerah dipastikan aman dan bisa memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
Ia mengungkapkan per 31 Maret 2021, KKP juga telah bersurat ke Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan berbagai daerah di seluruh Indonesia meminta untuk menggelar pasar ikan murah Ramadhan, baik secara daring maupun luring.
Artati menyebutkan penyelenggaraan secara daring dilakukan melalui aplikasi #PasarlautIndonesia dan bekerja sama dengan pelaku e-commerce.
Sementara gelaran secara luring, lanjutnya, bisa dilakukan di pasar tradisional, pasar ikan modern, atau tempat-tempat yang mudah dijangkau oleh masyarakat dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.
"Kami berharap pemerintah daerah bisa berperan aktif dalam penyelenggaraan dan melibatkan UMKM setempat," jelasnya.
Artati menambahkan sumber protein yang terdapat pada ikan juga bisa menunjang aktivitas masyarakat selama berpuasa.
Merujuk kajian praktisi pangan dari Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga, disebutkan bahwa asam lemak omega-3 yang terkandung dalam ikan tuna, tengiri, sardines, belut, bandeng, dan patin, bisa mengontrol rasa lapar dalam tubuh.
Tak hanya itu, ujar dia, meski diolah dengan beragam proses seperti direbus, digoreng, dioven dan sebagainya, asam lemak omega-3 dari ikan bisa tahan hingga suhu 180 derajat celcius.
“Peneliti Unair, Muhammad Nur Ghoyatul Amin menjadi rujukan bahwa kita masih dapat memanfaatkan efek dari asam lemak omega-3 dari ikan goreng, penyetan, semur ikan, maupun ikan kaleng," paparnya.
Direktur Logistik Ditjen PDSPKP, Innes Rahmania memaparkan bahwa berdasarkan analisis data tahun 2020 dan prognosa 2021, kebutuhan ikan selama April-Mei 2021 mencapai 2.522.500 ton. Sementara prognosa ketersediaan ikan sebesar 2.696.000 ton.
“Permintaan ikan diprediksi meningkat di minggu pertama Ramadhan dan stabil kembali di minggu kedua hingga jelang lebaran. Tujuh hari setelah lebaran, permintaan ikan diprediksi naik lagi untuk kebutuhan hotel, restoran, katering dan oleh-oleh,” ujar Innes.
Baca juga: KKP sebut pelatihan pengolahan hasil perikanan bakal lesatkan konsumsi
Baca juga: KKP gelar safari untuk tingkatkan konsumsi ikan nasional
Baca juga: Anggota DPR: Tingkat konsumsi ikan perlu seperti Jepang