Jambi (ANTARA) - Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jambi telah memfasilitasi 614 sertifikat kesehatan karantina ikan seluang dengan jumlah mencapai 1,43 juta ekor atau senilai Rp563 juta yang dikirim dari salah satu Instalasi Karantina Ikan (IKI) di Kota Jambi ke beberapa daerah di Jakarta dan Jawa Barat.
“Data Best Trust (Barantin Electronic System for Transaction and Utility Service Technology) 2024, komoditas ikan seluang dilalulintaskan dari Jambi ke Jakarta untuk selanjutnya di ekspor ke mancanegara,” kata Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhana Jambi, Sudiwan Situmorang, di Jambi Jumat.
Sementara itu, di tahun 2025 ini, ada sebanyak 67 sertifikat Kesehatan Karantina ikan seluang dengan jumlah 141.6 ribu ekor ikan spesies ‘rasbora’ dengan nilai Rp40,8 juta yang telah dikirim ke Jakarta.
Dia menyatakan bahwa karantina akan selalu siap dalam mendukung dan turut serta dalam menjamin kualitas kesehatan ikan yang keluar ataupun masuk ke Provinsi Jambi dan kami terus berupaya berperan sebagai ‘economic tools’ dengan memastikan kualitas ikan tetap terjaga sehingga dapat bersaing di pasar internasional.
Selain berperan sebagai economic tools, peran utama balai karatina adalah memastikan bahwa ikan yang melintas bebas dari hama penyakit ikan karantina dan ini tanggungjawab utama Balai Karantina Jambi demi menjaga kesehatan ekosistem perairan dan keberlanjutan industri perikanan.
Ikan seluang yang termasuk dalam genus Rasbora, merupakan salah satu ikan endemik Jambi yang cukup diminati sebagai ikan hias air tawar.
Untuk memastikan kelancaran dan keamanan dalam pelalulintasan ikan seluang, peran karantina sangat penting dalam mendukung para pelaku usaha perikanan.
Badan Karantina Indonesia melalui Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jambi terus melakukan pendampingan kepada para pengguna jasa yang bergerak dalam perdagangan ikan seluang.
Salah satu bentuk dukungan yang diberikan adalah monitoring terhadap Instalasi Karantina Ikan (IKI) yang dimiliki oleh pengguna jasa. Monitoring ini bertujuan untuk memastikan bahwa ikan yang akan diperdagangkan dalam kondisi sehat, bebas dari penyakit.
Selain monitoring, Pejabat Fungsional Karantina Ikan Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jambi juga aktif dalam memberikan pembinaan kepada pengguna jasa melalui program Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB).
Pembinaan CKIB terhadap IKI Indomina Aquarium telah dilakukan sejak tahun 2018 dan terus belanjut sampai dengan saat ini.
Dengan adanya pembinaan ini, diharapkan para pengguna jasa dapat menerapkan teknik karantina ikan yang lebih profesional, sehingga kualitas ikan Seluang yang diperdagangkan semakin meningkat.
Sementara itu pimpinan Indomina Aquarium salah satu IKI di Kota Jambi Andreas Kenny,
juga menyatakan bahwa pihaknya terus menjalin kerja sama yang erat dengan Karantina.
“Kami mengikuti bimbingan dari Karantina mulai dari menerapkan CKIB sampai dengan memastikan kesehatan ikan melalui pengujian laboratorium dan lainnya,” kata Kenny.
Peran aktif Balai Karantina dalam memastikan kualitas dan kesehatan ikan Seluang tidak hanya mendukung keberlanjutan, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian ikan endemik Jambi.
Dengan kolaborasi yang erat antara karantina, pelaku usaha, serta pihak terkait lainnya diharapkan komoditas ikan seluang dapat terus berkembang dan semakin dikenal di pasar internasional sebagai salah satu ikan hias air tawar unggulan Jambi, Indonesia.
Jambi kirim 1,43 juta ikan seluang ke berbagai kota
Jumat, 7 Februari 2025 21:48 WIB

Ikan Seluang yang siap dikirim ke Jakarta saat dicek Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhana Jambi, Sudiwan Situmorang. (ANTARA/Nanang Mairiadi)