Balikpapan (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta penyaluran bantuan sosial berupa paket beras 10 kg selama masa Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ini memanfaatkan beras hasil panen petani lokal.
Karena itu Muhadjir juga minta Bulog Kaltimra agar tidak menggunakan beras impor untuk bantuan sosial.
“Di sini tadi saya lihat beras impor yang didatangkan 2-3 tahun yang lalu saya lihat ditaruh di tempat tersendiri, dan yang akan digunakan untuk bansos ini adalah beras produksi lokal," katanya.
Sementara itu Kepala Bulog Kalimantan Timur dan Kalimatan Utara Arrahim K Kanam memastikan pasokan beras lokal yang akan disalurkan aman. Pihaknya juga sudah siap menyerap beras dari petani lokal untuk pasokan ke depannya.
"Untuk pasokan Insya Allah siap. Bulan Agustus akan masuk lagi panen dan kami siap menyerap lagi dari wilayah yang panen seperti di Babulu, Paser dan Kutai Timur. Tadi pagi sudah koordinasi dengan kelompok tani dalam rangka penyerapan beras untuk Kalimantan Timur," tutur Arrahim.
Menteri Muhadjir menambahkan agar kualitas beras yang akan disalurkan sebagai bantuan sosial harus minimal sama kualitasnya dengan beras yang dikonsumsi sehari-hari umumnya masyarakat.
“Jadi saya selalu berpesan, yang kita berikan itu yang kita juga makan, yang kita doyan,” kata Menteri Muhadjir.
Karena itu, Muhadjir mengapresiasi Bulog Kaltimra yang telah menggunakan beras kualitas medium untuk disalurkan kepada keluarga penerima manfaat.
Di masa PPKM ini pemerintah melalui Perum Bulog memberikan tambahan bantuan sosial berupa bantuan beras. Perum Bulog Wilayah Kaltimra akan memberikan bantuan bagi 111.536 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk Kalimantan Timur, dan 30.146 KPM untuk Kalimantan Utara. Masing-masing KPM akan mendapat bantuan beras 10 kg.
Menurut Arrahim, bantuan yang disalurkan sudah diterima oleh 2.123 KPM di Kalimantan Timur, dan 627 KPM di Kalimantan Utara. “Kami targetkan awal Agustus sudah bisa tersalur untuk seluruh Kaltim dan Kaltara,” kata Arrahim.