Bandarlampung (ANTARA) - Kementerian Badan Usaha Milik Negara mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah di Provinsi Lampung naik kelas melalui Pasar Digital (PaDi) UMKM BUMN.
"PaDi BUMN ini kan seperti 'marketplace', jadi akan membuka kesempatan produk mereka bisa diserap oleh perusahaan-perusahaan BUMN,” ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa hal tersebut sesuai komitmen Menteri BUMN Erick Thohir yang ke depannya akan membangun Rumah BUMN di berbagai wilayah di Lampung, dengan didukung aplikasi PaDi BUMN supaya UMKM di daerah ini semakin untung.
Baca juga: BUMN siap hadirkan rumah untuk UMKM di Aceh
Dia menjelaskan bahwa Rumah BUMN merupakan rumah pendampingan dan pengembangan UMKM, khususnya di Bandarlampung. Bahkan UMKM juga bisa mendapatkan tambahan modal untuk pengembangan usaha melalui kredit PNM, sehingga mereka bisa semakin naik kelas dan menambah keuntungan.
"Pendampingan yang dilakukan mulai dari akses pasar, akses pendanaan dan pengembangan 'skill' usaha. Rumah BUMN Bandarlampung ini pun menaungi berbagai usaha mulai dari industri pengolahan makanan hingga kerajinan tangan," kata dia.
Salah satu pemilik Ghania’s Cake dan Cookies, Robi, mengungkapkan bahwa peran Rumah BUMN tidak perlu diragukan lagi.
Ia mengaku mendapatkan pendampingan hingga dapat memiliki toko roti sendiri dari Rumah BUMN.
"Saya awalnya mulai dari berjualan roti di pinggir jalan, namun setelah mendapatkan pendampingan dari Rumah BUMN hingga akhirnya berhasil memiliki toko sendiri. Di tengah kondisi pandemi COVID-19 yang sulit ini, kami harap pelaku usaha roti lainnya di luar sana dapat mendapatkan apa yang saya dapatkan di Rumah BUMN," kata dia.
Baca juga: Program Rumah BUMN dinilai dapat lahirkan UMKM "go global"
Baca juga: Kementerian BUMN gandeng Vokraf beri pelatihan strategi digital UMKM
Baca juga: Rumah BUMN diharapkan bantu UMKM naik kelas